Wonosobo Hebat
17 Mustahik di Wonosobo Terima Bantuan Modal Usaha dari Baznas Jateng, Masing-masing Rp2,5 Juta
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - 53 mustahik dari Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara mendapatkan bantuan modal usaha dari Baznas Jateng sebagai langkah untuk meningkatkan kemandirian ekonomi umat.
Bantuan diberikan bersamaan Sosialisasi Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS), Pembekalan dan Pendistribusian Modal Usaha Mustahik Produktif Program Pemberdayaan Ekonomi (PKE) Tahap II, Senin (26/5/2025) di Hotel Dafam Wonosobo.
Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji menyampaikan, program ini merupakan satu upaya konkret pemanfaatan zakat secara lebih produktif, yang dirancang untuk mendorong kemandirian ekonomi mustahik secara berkelanjutan.
Baca juga: VIRAL Pemilik Bongkar Bangunan Ruko dan Musala Senilai Rp200 Juta di Wonosobo, Ini Penyebabnya
Baca juga: Sapi Kurban 900 Kilogram dari Presiden RI Diterima Wonosobo, Akan Disalurkan ke Masjid di Sukoharjo
Program ini menyasar mustahik produktif, yaitu mereka yang memiliki usaha rintisan atau usaha kecil namun belum sepenuhnya mandiri secara ekonomi.
Masing-masing penerima memperoleh modal usaha Rp2,5 juta disertai pembekalan dan pendampingan agar bantuan yang diberikan tepat guna dan tepat sasaran.
“Bagi sebagian orang Rp2,5 juta mungkin bukan jumlah besar, tapi bagi pedagang kecil atau pelaku usaha rumahan, ini bisa menjadi titik balik kehidupan."
"Dari zakat yang dikelola secara baik, tumbuh stimulan usaha, warung kembali hidup, gerobak bisa kembali berjalan,” ujarnya.
Lebih lanjut, dari total 53 penerima manfaat, 36 orang berasal dari Kabupaten Banjarnegara dan 17 orang dari Wonosobo.
Seluruh penerima telah melalui proses seleksi oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di dinas-dinas tingkat provinsi, yang mencakup asesmen, pembekalan dasar kewirausahaan, serta pemetaan potensi usaha.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Wonosobo, A Didik Wibawanto menyampaikan, program ini tidak sekedar penyaluran dana, melainkan bagian dari membangun fondasi ekonomi lokal.
Menurutnya, jika dana yang ada dikelola secara terarah dan bertanggung jawab, akan mampu melengkapi program pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan.
Dia juga menekankan pentingnya sinergi antara lembaga amil zakat dan pemerintah daerah agar distribusi zakat bisa menjangkau lebih banyak warga yang benar-benar membutuhkan.
Baca juga: Disdikpora Wonosobo Lakukan Simulasi SPMB 2025 Jelang Pendaftaran SD dan SMP pada Awal Juni
Baca juga: Menjelang Iduladha, Dispaperkan Wonosobo Intensifkan Pengawasan Hewan Ternak
“Kami berterima kasih kepada Baznas Jateng yang telah mengalokasikan zakat untuk mustahik di Wonosobo dan Banjarnegara."
"Harapannya, ini bisa mendorong Baznas kabupaten untuk meningkatkan distribusi zakat secara lokal,” tambahnya.
Sementara itu, mewakili Sekda Jateng, Woro Budi Sayekti menegaskan bahwa bantuan modal usaha ini diberikan untuk mengembangkan usaha rintisan yang telah dimiliki mustahik.
Ia menyampaikan bahwa penerima manfaat diharapkan terus meningkatkan kualitas usaha dan keterampilan agar mampu bersaing di tengah perubahan zaman.
Bantuan ini bukan sekedar stimulus ekonomi, tetapi juga bagian dari strategi besar pemerintah untuk menekan angka kemiskinan.
"Data terakhir menunjukkan penurunan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah dari 10,47 persen pada Maret 2024 menjadi 9,58 persen per September 2024."
"Tapi perjuangan belum selesai."
"Kami menargetkan zero poverty di masa depan,” jelasnya.
Kegiatan ini memperkuat posisi zakat bukan hanya sebagai kewajiban individual umat Islam, tetapi sebagai instrumen sosial-ekonomi yang nyata.
Melalui pengelolaan yang profesional, zakat dapat menjadi jembatan antara kepedulian sosial dan pertumbuhan ekonomi inklusif. (*)
Baca juga: 2 SMK Swasta di Pati Terima Jatah Program Pendidikan Gratis, Segini Jumlah Kuotanya
Baca juga: 3 Kelurahan di Margadana Kota Tegal Tergenang Air Imbas Hujan Sejak Pekan Lalu?
Baca juga: Timnas Indonesia Langsung Ketemu Brazil di Piala Dunia U17, Erick Thohir Sebut Peluang Emas
Baca juga: Sediakan Rute Baru, Borobudur Marathon 2025 Bakal Diikuti Pelari dari 26 Negara