Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Bencana Tanah Gerak di Sirampog Brebes

'Tidak Layak Huni' Penampakan Sirampog Brebes Jadi Kampung Mati Gegara Tanah Bergerak

Penampakan Desa Babakan di Brebes jadi kampung mati usai tanah bergerak. Rumah hancur, warga mengungsi. Desa dinyatakan tidak layak huni.

|
Editor: Awaliyah P

Musibah Tanah Bergerak di Brebes

Musibah tanah bergerak terjadi pada Kamis (17/4/2025) pukul 02.00 WIB usai hujan intensitas tinggi.

Kejadian ini menimpa empat dukuh di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, masing-masing Dukuh Krajan, Karang Anyar, Babakan dan Cupang Bungur.

Akibatnya 446 jiwa mengungsi, 570 jiwa terdampak, 120 rumah rusak, 80 hektar sawah rusak dan 1.325 meter infrastruktur jalan rusak.

Nasib korban tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Brebes, Jawa Tengah seperti diombang-ambing bencana.

Baru sehari menempati hunian sementara (Huntara) senilai Rp 1,3 miliar kini mereka malah jadi korban bencana banjir.

Pada Kamis (22/5/2025), Huntara yang dihuni oleh 130 kepala keluarga tersebut terendam banjir akibat luapan saluran irigasi dan drainase, menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hingga sore hari.

Sebelumnya, warga baru saja dipindahkan dari tenda pengungsian ke Huntara yang diresmikan oleh Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, pada Rabu (21/5/2025) sore.

Air bercampur lumpur masuk ke sejumlah unit Huntara, khususnya di Blok Babakan dan Krajan, membuat para penghuni panik karena air turut masuk ke dalam kamar.

Tak sedikit yang memilih meninggalkan Huntara sementara waktu karena kondisi tidak nyaman.

"Sore ini kembali ke Krajan, karena di Huntara kebanjiran. Mungkin besok baru bisa dibersihkan," ungkap Ahmad, salah satu penghuni Huntara Blok Krajan kepada wartawan, Kamis.

Kepala Desa Mendala, Muhammad Basori, membenarkan banjir membawa material lumpur dan menyebabkan air masuk ke beberapa unit Huntara.

"Air sampai masuk ke rumah-rumah Huntara. Selokan di situ mampet juga, tapi ini lagi dibersihkan. Termasuk lumpur yang di rumah rumah," kata Muhammad Basori saat dikonfirmasi wartawan, Kamis malam.

Ia menambahkan, hujan deras membuat upaya perbaikan drainase terhambat.

Hingga pukul 19.15 WIB, hujan belum reda.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved