Wonosobo Hebat

Sekolah Rakyat di Wonosobo Siap Tampung 100 Siswa Jenjang SMA, Mensos RI Pastikan Tepat Sasaran

Tribun Jateng/Imah Masitoh 
SEKOLAH RAKYAT - Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul kunjungan kerja ke Kabupaten Wonosobo, Minggu (1/6/2025). Ia berdialog langsung dengan calon siswa Sekolah Rakyat bersama orang tua dan memastikan kesiapan Sekolah Rakyat di Kabupaten Wonosobo tepat sasaran. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meninjau kesiapan program Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Wonosobo, Minggu (1/6/2025).

Kunjungannya ke Wonosobo salah satunya untuk memastikan Sekolah Rakyat di daerah benar-benar siap menampung siswa baru di tahun ajaran baru mendatang dan tepat sasaran.

Dalam kunjungannya ini, Gus Ipul ditemani Bupati Wonosobo dan jajarannya berjumpa langsung dengan calon peserta didik Sekolah Rakyat di Kabupaten Wonosobo.

Baca juga: Mulai Operasional Juli 2025, Sekolah Rakyat di Jateng Terus Disiapkan

Bahkan ia berdialog langsung dengan siswa dan orang tua siswa untuk mendengar tanggapan langsung dari mereka.

"Saat ini sekolahnya mungkin gratis, tapi masih butuh biaya-biaya lain dan sering kali menjadi beban. Inilah yang membuat banyak anak dari keluarga tidak mampu akhirnya tidak melanjutkan sekolah," ujarnya.

Ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar seluruh elemen pemerintah menaruh perhatian lebih besar pada kelompok masyarakat yang selama ini tertinggal khususnya dalam hal pendidikan. 

Sekolah Rakyat hadir untuk menjadi jembatan bagi keluarga tidak mampu agar anak-anak mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak.

Di Kabupaten Wonosobo, Sekolah Rakyat akan memulai operasionalnya dengan memanfaatkan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) sementara selama satu tahun sebelum pembangunan gedung permanen.

“Kami sangat mengapresiasi Bapak Bupati yang bergerak cepat. Gedung sementara telah dinyatakan layak oleh Kementerian PUPR, hanya perlu sedikit renovasi,” tambahnya.

Gus Ipul menambahkan, tahun ini Presiden menargetkan pembangunan 100 Sekolah Rakyat dengan menggunakan APBN, dan 100 gedung lainnya melalui partisipasi swasta yang tersebar di kabupaten/kota terpilih yang memenuhi syarat.

"Insyaallah dari APBN dan dari partisipasi swasta itu ada 200. Kalau calon siswa untuk 100 titik itu sudah lebih dari 10.000 siswa," tambahnya.

Semua tahapan kini tengah dikebut, mulai dari pembangunan dan renovasi gedung, rekrutmen guru, seleksi siswa, penyusunan kurikulum, hingga penetapan standar operasional.

 Diharapkan, seluruh titik Sekolah Rakyat bisa memulai kegiatan belajar mengajar pada Juli 2025.

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyambut baik hadirnya Sekolah Rakyat di daerah sebagai bagian upaya menekan angka kemiskinan di Kabupaten Kabupaten Wonosobo.

Ia berharap dengan adanya Sekolah Rakyat, ke depan tidak ada lagi anak-anak di Wonosobo yang berasal dari keluarga miskin yang tidak sekolah.

"Kami sudah canangkan mulai tahun 2025 tidak boleh ada lagi di Kabupaten Wonosobo, ada anak-anak kami usia sekolah yang tidak bersekolah karena alasan ekonomi," tegasnya.

Kepala Dinsos PMD Kabupaten Wonosobo, Harti menambahkan, pada tahun ajaran baru mendatang Sekolah Rakyat di Kabupaten Wonosobo akan menampung 100 siswa yang berasal dari keluarga miskin.

Untuk sementara waktu, Sekolah Rakyat di Kabupaten Wonosobo akan menempati gedung Balai Latihan Kerja (BLK) sebelum pembangunan gedung permanen.

Baca juga: Berikut Rincian Anggaran Kebutuhan Sekolah Rakyat, Sudah Termasuk Seragam dan Laptop Siswa

"Tahun ajaran baru besok ada 100 siswa, baru untuk jenjang tingkat SMA. Nanti ada 4 rombel, setiap rombelnya ada 25 siswa. Nanti sudah berasarama, pendidik ada 22 guru," jelasnya.

Salah satu orang tua calon siswa Sekolah Rakyat mengaku senang dan terbantu adanya program ini dengan biaya sekolah yang sepenuhnya gratis.

"Senang pastinya anak saya baru lulus SMP mau lanjut SMA. Karena penghasilan suami saya ngga tentu dari menambang pasir jadi dengan program ini pastinya terbantu semua biaya gratis. Terima kasih buat Pak Prabowo," tuturnya. (ima)