Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Bupati Jepara Mas Wiwit Terkesima Warga Lebak Berhasil Manfaatkan Limbah Batok Kelapa Jadi Lukisan

Bupati Jepara Witiarso Utomo apresiasi warga Desa Lebak, Kecamatan Pakisaji yang berhasil manfaatkan limbah batok kelapa menjadi lukisan siluet

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA.
PEMKAB JEPARA - Bupati Jepara, Witiarso Utomo dan Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar saat foto bersama Fauzul Qorib warga Desa Lebak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara berhasil membuat batok kelapa menjadi lukisan siluet. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Bupati Jepara Witiarso Utomo apresiasi warga Desa Lebak, Kecamatan Pakisaji yang berhasil manfaatkan limbah batok kelapa menjadi lukisan siluet yang indah.

Karya tersebut diciptakan oleh, Fauzul Qorib warga Desa Lebak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Jepara.

Melihat hasil kerajianan yang di Fauzul Qorib, Bupati Witiarso Utomo beserta jajarannya yang juga ditemani Wakil Bupati Jepara, Muhammad Ibnu Hajar cukup terkesima.

Ia menegaskan sekaligus salah satu agenda progam Bupati Ngantor di Desa memang untuk mengidentifikasi dan sekaligus mengangkat potensi yang ada di desa. 

Selain itu juga mendekatkan berbagai pelayanan publik hingga mencarikan solusi berbagai masalah yang ada di desa.

"UMKM akan terus kita support. Kita ingin UMKM di Jepara naik kelas," kata Bupati Jepara kepada Tribunjateng, Selasa (3/6/2025).

Limbah yang biasanya hanya menjadi arang untuk pembakaran itu diolah oleh Fauzul Qorib menjadi berbagai kerajinan, mulai dari gantungan kunci, asbak hingga lukisan siluet bergambar tokoh. 

Beberapa di antaranya lukisan siluet proklamator Indonesia Bung Karno, Pahlawan Emansipasi Perempuan Indonesia RA Kartini, Presiden Indonesia keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan lainnya. 

Ada juga lukisan siluet Bupati Jepara Witiarso Utomo.

Menurut Fauzul, hasil kerajinannya terlebih lukisan siluet diminati berbagai kalangan. 

Saat ini, hasil karyanya itu sudah berpindah ke tangan konsumen di berbagai kota baik di Pulau Jawa seperti Semarang hingga Jakarta, luar Jawa semisal Ambon dan Kalteng bahkan hingga Korea dan negara lainnya. 

Karya seni ini dibanderol dengan harga bervariasi tergantung ukuran. 

Untuk ukuran terkecil 50 cm x 60 cm dibanderol Rp 600 ribu. 

Sedang ukuran terbesar ukuran 1 meter x 1,5 meter seharga Rp 2 juta.

"Rumah saya kebetulan dekat dengan Pasar Lebak. Ada banyak limbah batok kelapa di sana. Akhirnya saya olah hingga menjadi kerajinan. Alhamdulillah ternyata banyak peminatnya," kata Fauzul.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved