PIP
Sinergi Pendidikan dan Industri: Taruna PIP Semarang Prodi TALK Kunjungi Gudang CFS Pelindo
Sinergi Pendidikan dan Industri: Taruna PIP Semarang Prodi TALK Kunjungi Gudang CFS Pelindo.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah dinamika pendidikan tinggi yang terus berkembang, salah satu model pembelajaran yang semakin relevan adalah pendidikan vokasi yang berfokus pada praktik langsung di industri.
Model ini tak hanya membekali mahasiswa dengan teori, melainkan juga pengalaman nyata yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.
Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, khususnya melalui program studi Tata Laksana Angkutan Laut dan Kepelabuhan (TALK), menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan penerapan pendekatan ini.
Prodi TALK secara konsisten mencetak perwira pelayaran yang andal dan kunci utama keberhasilan ini terletak pada integrasi mendalam antara kurikulum akademis dengan praktik kerja industri yang intensif.
Taruna-taruni Prodi TALK PIP Semarang tidak hanya belajar di dalam kelas.
Mereka secara rutin dihadapkan pada skenario nyata di pelabuhan, kapal, hingga perusahaan logistik, termasuk praktik di terminal peti kemas, simulasi bongkar muat, hingga memahami seluk-beluk operasional manajemen pergudangan dan logistik.
Mereka berinteraksi langsung dengan para profesional di lapangan, memahami tantangan dan solusi di industri maritim secara langsung.
Hal ini dilakukan dalam upaya memperkuat keterkaitan antara dunia pendidikan dan industri.
Kegiatan kunjungan industri ke gudang Container Freight Station (CFS) milik Pelindo kali ini dilaksanakan sebanyak lima kali kunjungan dimulai pada, Rabu, 4 Juni 2025 melibatkan lima kelas yang secara aktif didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Pergudangan, Okvita Wahyuni.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program pembelajaran praktis yang bertujuan untuk memberikan pemahaman nyata kepada taruna mengenai operasional pergudangan dalam industri kepelabuhanan.
Dalam setiap kunjungan, taruna disambut langsung oleh Kuntaufan Didik Rachadian selaku Assisten Manager Perencanaan Operasi perwakilan manajemen Pelindo bersama tim staf operasional CFS.
"Kami menyambut baik kegiatan seperti ini karena dapat membangun pemahaman konkret taruna tentang proses bisnis yang sebenarnya."
"Gudang CFS bukan hanya tempat penyimpanan, tetapi merupakan titik simpul penting dalam rantai logistik ekspor-impor," ujar Kuntaufan saat memberikan pengarahan di sesi pembukaan.
Dosen pengampu mata kuliah, Okvita Wahyuni, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk implementasi kurikulum berbasis industri.
"Kami ingin taruna tidak hanya memahami konsep pergudangan secara teoritis, tapi juga mampu melihat langsung bagaimana sistem dan prosedur dijalankan secara profesional," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.