Wonosobo Hebat

191 Ruang Kelas Sekolah di Wonosobo Rusak Berat, Upaya Perbaikan Masih Terbatas

DPRD Wonosobo
INFRASTRUKTUR SEKOLAH RUSAK - Komisi D DPRD Kabupaten Wonosobo saat kegiatan inspeksi ke lokasi sekolah yang rusak di wilayah Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang, Senin (2/6/2025). Pihaknya mendorong pemerintah daerah bersama pihak sekolah untuk segera mengambil langkah cepat agar aktivitas belajar siswa berjalan lancar dan aman. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kondisi fasilitas sekolah yang rusak di daerah menjadi perhatian Komisi D DPRD Kabupaten Wonosobo.

Ketua Komisi D, Suwondo Yudhistira, menyampaikan, inspeksi ke beberapa sekolah di Wonosobo beberapa waktu lalu telah dilakukannya.

Ia menyebut, dari inspeksi yang dilakukan di wilayah Kecamatan Kaliwiro dan Wadaslintang menjadi bentuk nyata ditemuinya bangunan sekolah yang rusak.

“Saat kami turun ke Desa Besuki dan Desa Lebak, kami mendapati sejumlah bangunan sekolah yang hampir roboh. Bahkan, ada salah satu bangunan yang atapnya sudah hilang,” ujar Suwondo.

Ia menekankan bahwa kondisi fisik sekolah yang tidak layak akan berdampak buruk terhadap proses belajar mengajar.

“Jika tidak segera diatasi, persoalan ini bisa memengaruhi mutu pembelajaran dan kualitas sumber daya manusia ke depan,” ungkapnya.

Ia mendorong pemerintah daerah bersama pihak sekolah untuk segera mengambil langkah cepat agar kerusakan tidak semakin meluas dan membahayakan aktivitas belajar siswa. 

Sementara itu, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Wonosobo mencatat ada sebanyak 191 ruang kelas di tingkat SD yang mengalami kerusakan berat.

Data ini diterima berdasarkan hasil laporan kepala sekolah yang diterima oleh Disdikpora Kabupaten Wonosobo.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdikpora Kabupaten Wonosobo, Endang Susila, menyampaikan bahwa total kerusakan yang dilaporkan tergolong serius.

“Jumlah ruang kelas yang mengalami kerusakan parah berdasarkan laporan yang masuk ke kami mencapai 191 unit,” ungkapnya.

Menurut Endang, meski pemerintah kabupaten telah berupaya mengajukan dana perbaikan, keterbatasan anggaran membuat penanganan tidak bisa dilakukan sekaligus.

“Kami sudah ajukan agar segera mendapat dukungan pembiayaan. Namun karena jumlahnya besar, penanganannya harus dilakukan bertahap. Terlebih, fokus anggaran saat ini belum mengarah ke situ,” jelasnya.

Ia menambahkan minimnya perhatian terhadap pemeliharaan gedung sekolah selama ini juga perlu dibahas lebih lanjut.

“Perbaikan ringan biasanya masih bisa ditangani pihak sekolah. Tapi untuk kerusakan berat, dibutuhkan anggaran besar. Sementara itu, pos anggaran untuk pemeliharaan gedung sekolah pada dasarnya tidak tersedia,” imbuhnya. 

Ia berharap ke depan ada perhatian lebih dari pemerintah dan berbagai pihak, agar permasalahan infrastruktur pendidikan di Wonosobo bisa segera ditangani secara menyeluruh demi mendukung proses belajar mengajar yang aman dan layak. (ima)

Baca juga: Keluarga Korban tak Kenal Aditya Pelaku Pembunuhan Dian Novita di Hotel Citra Dream Semarang

Baca juga: UM-PTKIN 2025 Resmi Dibuka : Awal Baru Jaring Mahasiswa Unggul Berbasis SSE

Baca juga: BREAKING NEWS Ribuan Ikan Mati Mendadak di Demak, Dinas Lingkungan Hidup Demak Menduga Karena Stres