Berita Regional
Sosok Edo Saefudin, Kades Yang Utang 16 Ekor Sapi Sejak Iduladha 2024, Segini Gajinya
Mengenal sosok Edo Saefudin, Kepala Desa Mander, Serang yang bikin peternak merugi karena belum melunasi 16 ekor sapi senilai Rp 290 juta belum bayar.
TRIBUNJATENG.COM - Mengenal sosok Edo Saefudin, Kepala Desa Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten yang menjadi sorotan karena belum membayar 16 ekor sapi sejak Iduladha 2024.
Akibat peristiwa itu, peternak asal Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kerugian hingga Rp 290 juta.
Terungkap gaji kepala desa tersebut sampai tak bisa melunasi utangnya yang telah lewat hingga setahun lamanya.
Baca juga: Alasan Kades Nander Tak Bisa Bayar 16 Ekor Sapi Rp290 Juta Sejak 2024, Pedagang Menangis
Melansir laman resmi peraturan.bpk.go.id, terdapat pasal yang memuat ketentuan mengenai upah kepala desa yakni Pasal 81 ayat 2(a).
Pasal tersebut menyebutkan bahwa besaran gaji kepala desa paling sedikit yaitu Rp 2.426.640. Nominal ini setara dengan 120 persen dari gaji pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan II/a.
Gaji Kepala Desa (Kades) di Serang Banten minimal Rp 2.426.640 per bulan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2019.
Besaran ini setara dengan 120 persen dari gaji pokok PNS Golongan II/A.
Selain itu, Kades juga mendapatkan tunjangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).
Besaran gaji kepala desa diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
PP ini mengatur mengenai perubahan beberapa pasal dalam PP Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 47 Tahun 2015, yaitu Pasal 81 dan Pasal 100.

Ngaku Kena Tipu Rekan Bisnis
Video pedagang hewan ternak asal Nusa Tenggara Barat (NTB) menangis menagih pembayaran ke seorang kepala desa (kades), viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Pria itu diketahui terlibat bisnis dengan Kades Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten, Edo Saefudin, pada 2024 lalu.
Disebutkan, Edo membeli 16 ekor sapi dengan total Rp290 juta.
Kades tersebut baru membayar uang muka Rp20 juta.
Dikonfirmasi Tribun Banten, Kades Edo Saefudin mengakui soal permasalahannya belum membayar lunas transaksi 16 ekor sapi tersebut.
Menurut Edo, permasalahannya itu murni kekeliruan bisnis pribadi tanpa ada kaitan dengan jabatannya sebagai kepala desa.
Dia menceritakan, pembelian 16 ekor sapi itu dilakukan pada tahun 2024 dengan kesepakatan pembayaran dilakukan satu pekan usai lebaran Idul Adha 2024.
Akan tetapi, dia mengaku kena tipu oleh rekan bisnisnya.
"Saya jualan sapi cuma ketipu orang, jadi ini saya sama sekali gak ada uang, juga gak makan. Saya ketipu orang itu udah akhir lebaran 2024 anggap lah sapi sisa gitu cuma sisa pemilihan orang," ujar Edo pada Kamis (5/6/2025).
Hal ini juga membuat usaha bisnisnya kian terpuruk, sehingga kesulitan untuk melunasinya.
Kendati demikian, Edo melanjutkan, dirinya bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.
Bahkan, dirinya telah memberikan jaminan kepada pedagang hewan ternak tersebut berupa surat AJB rumahnya.
"Kami punya itikad baik, maka kami berikan jaminan itu. Kalau memang si pedagang mau menjual rumah saya ya silakan, tapi bicarakan dulu harganya," jelasnya.
Edo menuturkan, sampai saat ini pihaknya sudah lama tidak berkomunikasi dengan pedagang hewan tersebut.
Dia juga mengaku masih membayarkan pelunasan secara bertahap.
"Terakhir komunikasi itu kemungkinan tahun 2024, sudah lama, jadi sekarang itu ketika saya ada uang ya langsung saya bayarkan secara bertahap," tuturnya.
Akibat permasalahan ini, Edo mengaku dihubungi Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah untuk meminta konfirmasi.
"Bupati sudah kontak, telepon ke saya kemarin sore ya nanyain itu, saya bilang ada sangkutan pribadi usaha saya cuma ya semakin kesini semakin sulit usaha saya," ucapnya.
Edo menegaskan, pihaknya akan bertanggung jawab dan menyelesaikan permasalahan dirinya dengan pedagang hewan ternak tersebut.
Viral di Medsos
Sebelumnya, pedagang hewan ternak asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tak kuasa menahan tangisnya karena menagih pembayaran ke seorang kepala desa (kades).
Pasalnya, kades tersebut belum membayarkan uang 16 ekor sapi miliknya.
Adapun kades tersebut belum membayar Rp290 juta dan baru memberi uang muka Rp20 juta.
Video yang memperlihatkan curhatannya itu pun kini menjadi viral.
Diketahui, pria dalam video viral terlibat bisnis dengan Kades Mander, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten, bernama Edo Saefudin pada 2024.
Diduga, Kades Edo baru membayarkan uang muka sebesar Rp20 juta untuk pembelian 16 ekor sapi.
Pria tersebut mengaku, sang Kades belum melunasi pembayarannya hingga sampai saat ini.
Video ini kemudian menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @dhemit_is_back01 pada Kamis (4/6/2025).
Unggahan tersebut juga disertai foto surat pernyataan dari Kades Edo yang akan membayar pembelian sapi 16 ekor seharga Rp290 juta.
Baca juga: Tentara Gagal Maling Sapi Serahkan Diri ke Polisi, Sempat Tabrak Pembatas Sungai
Kades Edo berjanji pembayaran akan dilunasi pada akhir bulan Agustus 2024 dengan jaminan surat tanah berupa AJB dan bangunan seluas 950 M2.
Dalam surat yang ditandatangani di atas materai pada 16 Juni 2024 TERSEBUT, Kades Edo juga siap atas konsekuensinya.
Ia mempersilakan pedagang yang bersangkutan untuk menjual rumahnya, apabila pembayaran tersebut tidak dia lunasi. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Segini Gaji Edo Kades Mander Serang Viral Belum Bayar 16 Sapi Kurban Bikin Pedagang di NTB Menangis
RSUD Kewalahan Tangani Korban Keracunan MBG di Lebong Bengkulu yang Jumlahnya Capai 281 Siswa |
![]() |
---|
Berawal Pakai Narkoba Bersama, David Tusuk Pacarnya hingga Tewas |
![]() |
---|
Musleh Dibacok Tetangga Sendiri gara-gara Rebutan Pohon Jati |
![]() |
---|
Jasad Wanita Nyaris Tanpa Busana Ditemukan di Semak-Semak Lahan Kosong |
![]() |
---|
Anggota TNI Pembunuh Istri Acungkan Jari Tengah ke Keluarga Korban saat Rekonstruksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.