UIN SAIZU Purwokerto
Teliti Green Philanthropy, Dosen UIN Saizu Ungkap Peran Zakat dan Wakaf dalam Demokrasi Lingkungan
Hasil penelitian Dosen Fakultas Syariah UIN Saizu menunjukkan filantropi Islam tak sekadar menjalankan fungsi sosial-ekonomi.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Dompet Dhuafa mengusung program Kampung Sehat Sanitasi, menyediakan air bersih yang juga digunakan untuk keperluan ibadah.
Program Tukar Sampah Jadi Berkah mengubah limbah plastik menjadi barang bernilai ekonomi seperti tas dan dompet.
Baca juga: Jumlah Peserta SSE UM-PTKIN 2025 di UIN Saizu Tembus 1.538 Peserta, Naik Dibanding Tahun Lallu
Sementara itu, LAZISMU menggandeng organisasi perempuan ‘Aisyiyah untuk gerakan penghijauan melalui penanaman pohon. LAZISNU pun tak kalah aktif dengan program NUCARE Hijau, mendirikan green pesantren dengan panel surya dan pengelolaan sampah mandiri, serta melakukan edukasi lingkungan di kalangan santri.
Semua program ini sepenuhnya didanai dari zakat, infak, dan wakaf.
Wakaf sumur bahkan telah membantu ribuan keluarga di daerah kekeringan seperti Gunung Kidul dan Kupang.
Wakaf kebun produktif seperti kelapa dan lada juga dikembangkan untuk menyejahterakan masyarakat dan menjaga kesuburan tanah.
Gerakan Green Philanthropy turut didorong oleh kampanye aktif di media sosial.
Akun-akun seperti @dompetdhuafa dan @lazismu rutin membagikan konten inspiratif, mulai dari ajakan tanam pohon hingga cerita warga yang berhasil ubah sampah jadi rezeki.
Pesannya sederhana namun kuat: “Sedekah tak harus uang, tanam pohon pun ibadah.”
Kesadaran publik pun meningkat. Di Banyumas, komunitas Sedekah Pohon melibatkan generasi muda dalam menanam dan merawat tanaman.
Masjid-masjid kini dilengkapi bank sampah, dan program tukar sampah dengan sembako menjadi kebiasaan baru di kalangan warga.
Baca juga: Mahasiswa BKI UIN Saizu Zulfan Azmi Raih Juara 1 LKTI di Konferensi Internasional FKM BPI/BKI 2025
Demokratisasi Lingkungan dan SDGs 2030
Penelitian Wildan dan tim juga menyoroti bagaimana Green Philanthropy memperkuat demokrasi lingkungan.
Gerakan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat secara inklusif, bukan hanya negara.
Umat Islam tampil sebagai aktor penting dalam pelestarian lingkungan, sesuai dengan semangat demokrasi partisipatif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.