Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dongeng Anak Sebelum Tidur

Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah  Nyi Herang dan Penyakit Misterius Pangeran Sulung

Pada suatu hari di sebuah kerajaan hiduplah seorang raja.  Di awal bulan ke tujuh, Raja Sagalana selalu membuka lowongan kerja.

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
deeprootsathome.com
Ilustrasi Dongeng Anak Sebelum Tidur, Anak Bermain Gadget, Bank Foto Tribun Jateng, Deeprootsathome. 

Sudah enam hari ia bekerja di istana, Pangeran Sulung belum juga tampak.

Pada hari kerjanya yang ke tujuh, Puteri Bungsu memanggilnya, "Temani aku menemui kakakku," pinta Puteri Bungsu.

Nyi Herang membuntuti Putri Bungsu dengan dada berdebar.

Akhirnya saat yang dinantinya tiba juga.

Mereka masuk ke sebuah kamar besar.

Betapa terkejutnya Nyi Herang ketika melihat Pangeran Sulung terbaring tidak berdaya.

Apa yang terjadi dengan Pangeran Sulung?

"Kakang, ini pelayan saya yang baru. Namanya Nyi Herang. Ia sangat baik," ucap Puteri Bungsu sambil mendekati Pangeran Sulung.

Nyi Herang memaksa bibirnya untuk tersenyum.

Mata Pangeran Sulung hanya mengedip pelan.

Puteri Bungsu mengecup kening kakaknya.

Setelah itu ia pamit sambil menahan isak tangisnya.

Di kamamya, Puteri Bungsu baru menumpahkan air matanya di depan Nyi Herang.

Rupanya selama ini ia menyembunyikan kesedihannya di depan semua orang.

"Apa yang telah menimpa Pangeran Sulung, Tuan Putri?" Tanya Nyi Herang kemudian. Hatinya tersentuh melihat kesedihan Putri Bungsu.

"Aku sendiri tidak tahu, Nyi. Mulamula ia terjatuh dari kudanya di sebuah pasar. Kakinya hanya terkilir.

Tapi lama kelamaan sakitnya semakin parah.

Seorang tabib terkenal berkata, penyakit kakakku itu adalah akibat dendam seseorang yang terluka hatinya.

Sayang tabib itu tidak menyebutkan siapa orangnya.

Jadi kami tak bisa mencari orangnya untuk meminta maaf," papar Putri Bungsu sambil mengusap air matanya.

"Apakah Tuan Putri sangat menyayangi Pangeran?" tanya Nyi Herang.

"Ya, sangat. Aku sangat sedih karena seperti sudah kehilangan orang yang aku sayangi."

"Hamba bisa merasakan kesedihan Tuan Putri. Hamba juga pernah kehilangan orang yang hamba sayangi," gumam Nyi Herang.

"Percayalah, Pangeran Sulung pasti akan sembuh. Asal Tuan Putri sungguh-sungguh berdoa." Puteri Bungsu menganggukkan kepalanya.

Sore harinya Nyi Herang meninggalkan istana diam-diam.

Ia pergi mengunjungi makam ibunya dan bergumam, "Ibu, aku tahu Ibu tidak pernah mengajarku menyimpan dendam.

Maafkan aku, Bu, sebab telah berbuat keliru. Mulai sekarang aku akan menghapus semua dendamku.

Dendam ini hanya akan menambah jumlah orang yang bersedih!"

Satu minggu kemudian kesehatan Pangeran Sulung berangsur baik.

Puteri Bungsu begitu gembira.

Namun sayang ia tidak berhasil menemukan Nyi Herang.

Walaupun ia telah mengutus prajurit-prajurit istana untuk mencari pelayan yang disayanginya itu. 

(Dok. Majalah Bobo, Cerita oleh: Benny Rhamdani)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved