Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Liga 1

"Rp 100 Juta Diambil Dirtek" Bos Malut United Bongkar Pelanggaran Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena

Pelanggaran berat yang disebut dilakukan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena akhirnya diungkap manajemen Malut United.

Editor: rival al manaf
DWI WIDIJATMIKO/BOLASPORT.COM
Malut United FC memperkenalkan skuad mereka untuk menghadapi Liga 1 2024-2025, Senin (29/7/2024) di Jakarta. 

Dirk menambahkan bahwa keputusan untuk memecat keduanya diambil demi menjaga integritas manajemen klub.

Manajemen Malut United mengaku telah menerima bukti transfer yang melibatkan pemain, asisten pelatih, serta agen pemain asing.

Bukti menunjukkan adanya permintaan uang dari Imran dan Yeyen.

"Saya ambil contoh untuk kontrak pemaing asing itu Rp 1 miliar, lalu ada fee nya sebesar 10 persen yakni Rp 100 juta dan diambil direktur teknik."

"Selama ini Malut United mengontrak pemain asing dari Liga 2 sampai Liga 1."

"Artinya semuanya diambil direktur teknik," ucap Dirk Soplanit.

Dirk menegaskan bahwa manajemen membayar DP sebesar 25 persen kepada pemain setelah kontrak ditandatangani.

Agen pemain kemudian melakukan pemotongan fee 10 persen yang kemudian diambil oleh Yeyen Tumena.

Fee tersebut juga dibagikan kepada pelatih, yaitu Imran Nahumarury.

Situasi ini tidak hanya menyangkut kontrak pemain asing, tetapi juga melibatkan pemain lokal, dalam transaksi dengan nilai puluhan hingga ratusan juta.

"Dalam kasus ini bukan uang pemain yang diambil," kata Dirk Soplanit.

"Jadi misalnya gini, pelatih memanggil pemain untuk dipakai selama satu musim oleh Malut United dengan kontrak Rp 100 juta."

"Tapi di sini mereka tambah lagi Rp 100 juta jadi totalnya Rp200 juta."

"Nanti setelah manajemen membayar, baru mereka berdua mengambil uang Rp100 juta dan sisanya itu ke pemain," kata Dirk Soplanit.

Dirk Soplanit menyatakan bahwa jika keduanya terus membantah temuan yang ada, manajemen akan membawa kasus ini ke jalur hukum.

Menurutnya, informasi yang diperoleh berasal langsung dari pengakuan pemain, tanpa adanya rekayasa.

"Itu murni pengakuan mereka, tidak ada rekayasa," tutup Dirk Soplanit. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved