Listrik PLN
100 Persen Warga Purworejo Sudah Nikmati Listrik PLN, Semarang Berapa Persen?
Berdasarkan data dari https://jateng.bps.go.id, 99,94 persen rumah tangga di wilayah ini telah menggunakan listrik dari PLN.
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
100 Persen Warga Purworejo Sudah Nikmati Listrik PLN, Semarang Berapa Persen?
TRIBUNJATENG.COM - Pemerataan akses listrik di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan pencapaian luar biasa.
Berdasarkan data dari https://jateng.bps.go.id, 99,94 persen rumah tangga di wilayah ini telah menggunakan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai sumber penerangan utama.
Hanya sebagian sangat kecil yang masih mengandalkan sumber energi non-PLN atau bahkan belum memiliki akses listrik sama sekali.
Dari total 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, 25 kabupaten dan 6 kota telah mencatat 100 persen rumah tangga teraliri listrik PLN.
Beberapa di antaranya adalah Banyumas, Purworejo, Kebumen, Wonosobo, Magelang, Boyolali, dan Kudus untuk wilayah kabupaten.
Sementara untuk kota, capaian sempurna diraih oleh Surakarta, Salatiga, Magelang, Pekalongan, dan Tegal.
Daerah yang Gunakan Sumber Listrik Non-PLN
Meski capaian ini patut diapresiasi, masih terdapat beberapa wilayah yang belum sepenuhnya menggunakan listrik dari PLN. Berikut beberapa di antaranya:
Cilacap: 99,44 persen rumah tangga memakai listrik PLN, sementara 0,56 persen masih mengandalkan sumber listrik non-PLN.
Demak: 99,93 persen PLN, dan 0,07 persen non-PLN.
Brebes: 99,98 % PLN, dan 0,02 % non-PLN.
Surakarta: meskipun sangat tinggi, tetap tercatat 0,01 belum menggunakan listrik PLN.
Semarang: tercatat 99,92 % rumah tangga menggunakan PLN, sisanya non-PLN.
Data ini juga menunjukkan bahwa jumlah rumah tangga di Jawa Tengah yang tidak memiliki akses listrik sama sekali (kategori "Bukan Listrik") hanya 0,01 % , sebuah pencapaian signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses energi.
Meski elektrifikasi hampir merata, tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga kualitas pasokan listrik yang stabil, terjangkau, dan berkelanjutan, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya belum sepenuhnya terjangkau jaringan listrik utama.
Pemerintah provinsi dan PLN layak mendapat apresiasi atas kemajuan ini.
Namun, pembangunan infrastruktur energi harus terus dilanjutkan dengan prioritas pada energi bersih dan efisiensi penggunaan listrik demi masa depan yang lebih berkelanjutan.
Token Listrik PLN
Listrik menjadi kebutuhan yang hampir tidak bisa terlewatkan di sebagian besar rumah tangga, bahkan telah menjadi kebutuhan pokok yang harus terpenuhi demi melakukan aktifitas.
Token listrik sendiri memiliki harga yang berbeda di setiap wilayah, hal tersebut telah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Meskipun begitu, pihak PLN telah menerapkan harga dasar dari setiap nominal yang tersedia untuk dijual.
Berikut daftar harga token listrik resmi dari PLN yang bisa Anda cek disini mulai dari pembelian dengan nominal Rp 20.000 hingga Rp 1.000.000.
Harga yang ditetapkan oleh PLN ini merupakan harga dasar yang berlaku di seluruh wilayah di Indonesia.
PLN secara resmi menetapkan harga token listrik di seluruh wilayah Indonesia sebagai berikut:
Harga token yang dibeli
Rp 1000.000
Rp 500.000
Rp 250.000
Rp 100.000
Rp 50.000
Rp 20.000
Pulsa listrik yang diterima (PPJ 3 persen)
Rp 994.000
Rp 494.000
Rp 244.000
Rp 97.000
Rp 47.000
Rp 17.000
Konversi Listrik dari Nominal (PPJ 3 persen)
659,7 kWh
328,9 kWh
132.3 kWh
66,2 kWh
33.1 kWh
13,2 kWh
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.