Banjir Grobogan 2025
Detik-detik Mencekam Banjir Setinggi 2,5 Meter Terjang Grobogan, Bikin Panik Ratusan Warga
Ketinggian banjir yang menerjang ratusan rumah di Grobogan mencapai sekitar 2,5 meter pada hari Rabu (18/6/2025) dini hari.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Namun kali ini, air datang bukan karena jebolnya tanggul, melainkan meluap dari Sungai Renggong.

Basarnas Beri Pelatihan
Di tengah ancaman banjir yang kembali melanda wilayah Kabupaten Grobogan, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar workshop pemberdayaan masyarakat, Rabu (18/6/2025).
Kegiatan ini digelar di Balai Desa Tambirejo, Kecamatan Toroh, dan diikuti sekitar 80 peserta yang berasal dari masyarakat umum dan relawan.
Materi yang diberikan fokus pada teknik pencarian dan pertolongan dalam kondisi darurat, khususnya terkait bencana banjir.
Workshop dibuka secara resmi oleh Anggota Komisi V DPR RI, Haryanto, yang juga merupakan mitra kerja Basarnas.
“Basarnas adalah mitra kerja kami. Saya mendukung penuh kegiatan pemberdayaan ini agar masyarakat mampu melakukan mitigasi bencana secara mandiri,” ujar Haryanto, mantan Bupati Pati.
Kegiatan ini dinilai relevan dan mendesak, mengingat pada hari yang sama, banjir kembali melanda dua desa di Grobogan, yakni Desa Tanggirejo (Kecamatan Tegowanu) dan Desa Rowosari (Kecamatan Gubug), akibat jebolnya tanggul sungai dan tingginya curah hujan.
Kepala BPBD Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, menyambut baik inisiatif Basarnas tersebut.
“Workshop ini tepat sasaran. Jika terjadi banjir, warga bisa membantu melakukan evakuasi mandiri. Kami berharap kegiatan seperti ini rutin diadakan setiap tahun, terutama di desa-desa rawan bencana,” katanya.
Wahyu juga menitipkan aspirasi kepada Haryanto agar menyampaikan kepada Kementerian PUPR terkait pentingnya normalisasi sungai dan perbaikan tanggul di Grobogan.
“Kami memiliki sungai-sungai besar seperti Kali Lusi, Serang, Tuntang, dan Jragung. Banyak dari aliran ini mengalami pendangkalan dan kerusakan tanggul. Perlu intervensi pemerintah pusat melalui BBWS Pemali Juana,” tegas Wahju.
Haryanto pun mengaku sudah beberapa kali mengomunikasikan usulan tersebut dengan kementerian terkait dan siap mendorong percepatan penanganan.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono, mengatakan pemilihan lokasi pelatihan memang disesuaikan dengan tingkat kerawanan bencana.
“Masyarakat perlu dibekali pengetahuan tentang cara menyelamatkan diri dan menolong orang lain. Inilah tugas Basarnas, agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat,” ujarnya.
Bencana Banjir Ganda di Grobogan: Pertanian Terancam, Ratusan Jiwa Mengungsi Akibat Luapan Sungai |
![]() |
---|
Kisah Pilu Darni, Nenek Sebatang Kara Digendong Warga ke Pengungsian Saat Banjir Terjang Grobogan |
![]() |
---|
"Orang pada Tidur, Mendadak Air Tiba," Kisah Sutaman di Kedungwungu Grobogan Selamatkan Diri |
![]() |
---|
Pompa Berkapasitas 15 Ribu Liter per Menit Dikerahkan di Sukorejo Grobogan, Air Mulai Surut |
![]() |
---|
Update Banjir Sukorejo Grobogan, Tanggul Jebol Sungai Renggong Sudah Ditutup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.