Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN Walisongo Semarang

UIN Walisongo Gelar Review RKAKL Pagu Anggaran 2026, Tekankan Efisiensi dan Penguatan Lembaga

Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar kegiatan Review RKAKL Pagu Anggaran 2026.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
REVIEW ANGGARAN: Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar kegiatan Review RKAKL Pagu Anggaran 2026 pada Senin (16/06/2025) yang bertempat di ruang Teater Gedung Prof. Qodry Azizy Fakultas Syariah dan Hukum. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Dr. Ahmad Ismail, M.Ag., M.Hum., yang memberikan sejumlah arahan strategis terkait penyusunan anggaran berbasis kegiatan. (Dok UIN Walisongo) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggelar kegiatan Review RKAKL Pagu Anggaran 2026 pada Senin (16/06/2025) yang bertempat di ruang Teater Gedung Prof. Qodry Azizy Fakultas Syariah dan Hukum.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan, Prof. Dr. Ahmad Ismail, M.Ag., M.Hum., yang memberikan sejumlah arahan strategis terkait penyusunan anggaran berbasis kegiatan.

Dalam sambutannya, Prof. Ahmad Ismail menegaskan bahwa RKAKL bukan sekadar dokumen keuangan, tetapi mencerminkan mindset kelembagaan dalam mengelola sumber daya secara efektif.

“RKAKL adalah cermin dari berapa rupiah yang kita habiskan dan bagaimana kita mengubah kegiatan menjadi upaya pengembangan lembaga."

"Ini berlaku untuk semua baik fakultas, lembaga maupun unit,” ujar beliau.

Beliau menekankan bahwa penyusunan anggaran yang sehat harus berbasis kegiatan, bukan sekadar menghabiskan dana.

Baca juga: Google.org dan ASEAN Foundation Bekali Mahasiswa UIN Walisongo Etika di Era Artificial Intelligence

Dalam kondisi tak terduga, setiap unit harus mampu mengkritisi dan segera menyesuaikan kegiatan agar tetap membawa manfaat (benefit) bagi lembaga.

“Dalam hal ini kita semua perlu mendahulukan RM (rupiah murni), itu akan berdampak pada pagu anggaran tahun berikutnya."

"Sedangkan dalam konteks BLU (Badan Layanan Umum), serapan tidak harus habis, tetapi harus maksimal dari sisi manfaat,” jelasnya.

Prof. Ahmad juga mengajak seluruh unit untuk mulai meminimalisir kegiatan belanja yang tidak esensial dan mengarahkan prioritas pada kegiatan yang berdampak langsung.

“Mari perkecil ego sektoral."

"Efisiensi tidak akan menurunkan marwah atau kualitas unit, selama kita mengutamakan kemaslahatan lembaga,” tambahnya.

Kegiatan ini juga diisi sambutan oleh Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), Mohammad Ali Irfan, S.E., M.M., M.Ak., yang menggambarkan kondisi keuangan lembaga saat ini sebagai sangat memprihatinkan.

“Anggaran kita tahun ini sangat terbatas. Ini bukan hanya terjadi di UIN Walisongo, tapi hampir seluruh kementerian dan lembaga mengalami hal yang sama."

"Pagu RM tiap tahun ada penurunan, sehingga kita harus memperkuat peran BLU,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved