Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Presiden Iran Umumkan Berakhirnya Perang 12 Hari Lawan Israel

Selasa (24/6/2025), Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan berakhirnya perang 12 hari melawan Israel. 

WIKIPEDIA
ILUSTRASI BENDERA IRAN: Selasa (24/6/2025), Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan berakhirnya perang 12 hari melawan Israel. Pezeshkian melalui pesan yang disiarkan kantor berita pemerintah, IRNA, menyebutkan bahwa Israel-lah yang mengawali perang tersebut. (WIKIPEDIA) 

TRIBUNJATENG.COM, TEHERAN - Selasa (24/6/2025), Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan berakhirnya perang 12 hari melawan Israel

Pezeshkian melalui pesan yang disiarkan kantor berita pemerintah, IRNA, menyebutkan bahwa Israel-lah yang mengawali perang tersebut.

"Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kami, yang kegigihannya mencatatkan sejarah, kita menyaksikan penegakan gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang diawali provokasi (Israel)," ucap Pezeskhian, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Daftar Maskapai Hentikan Penerbangan ke Timur Tengah Akibat Perang Iran-Israel

Tiga kubu saling klaim menang

Gencatan senjata perang Iran-Israel diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (23/6/2025) waktu setempat, setelah pasukan Teheran menyerang pangkalan udara AS di Al Udeid, Qatar.

Namun, alih-alih mematuhi penghentian pertempuran, Iran dan Israel masih saling serang dan menuduh satu sama lain tentang pelanggaran gencatan senjata.

Israel lebih dulu menyetujui proposal gencatan senjata AS, disusul Iran beberapa jam kemudian.

Iran pun membantah bahwa mereka melanggar kesepakatan, dengan dalih rudal yang ditembakkan Garda Revolusi (IRGC) dilakukan beberapa menit sebelum gencatan senjata diteken.

Tudingan saling langgar gencatan senjata tersebut sempat membuat Trump marah, bahkan menyuruh pilot Israel pulang dan melarang membombardir Iran.

Dalam perang 12 hari ini, AS mengeklaim kemenangan setelah menjatuhkan 14 bom GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) di situs nuklir utama Iran, yaitu Fordo/Fordow dan Natanz, kemudian Isfahan juga menjadi target.

Trump menyatakan bahwa situs-situs nuklir tersebut, terutama Fordo, hancur.

Namun, Iran mengeklaim bahwa dampak serangan AS hanya menyebabkan kerusakan dangkal.

Sementara itu, Israel mengeklaim kemenangan dengan terpenuhinya tujuan mereka dalam memerangi Iran, yaitu menghancurkan situs nuklir.

Situs-situs tersebut memang menjadi target utama Israel, ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan Operasi Rising Lion melawan Iran pada 13 Juni 2025.

Di sisi lain, Iran juga mengklaim kemenangan dengan menghukum rezim Israel.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved