Unimus Semarang Segera Buka 10 Program Studi Baru

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Memasuki usia yang ke-26 tahun, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) saat ini menjadi salah satu perguruan tinggi swasta (PTS) yang cukup diperhitungkan, utamanya dengan akreditasi unggul BAN-PT.

Akreditasi unggul tersebut diperkuat dengan 39 program studi (Prodi) yang ada saat ini, 23 di antaranya juga telah dinyatakan unggul.

"Pencapaian ini semakin memantapkan Unimus untuk terus maju berkembang memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Rektor Unimus, Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd.

Baca juga: 976 Lulusan Unimus Dibekali Nilai Akhlakul Karimah dan Kompetensi Sesuai Kebutuhan Dunia Kerja

Unimus yang sudah mencapai akreditasi unggul ke depan akan terus mengembangkan berbagai aspek. 

Salah satunya dari segi kelembagaan, Unimus Semarang akan membuka 10 Prodi baru.

Sepuluh prodi baru tersebut di antaranya S1 Hukum Bisnis, untuk menjawab kebutuhan profesional hukum di bidang ekonomi dan industri.

S1 Dietisien, yang berfokus pada keahlian gizi klinik dan pelayanan nutrisi kesehatan Masyarakat.

Program Profesi Kesehatan Masyarakat, sebagai bentuk penguatan pelayanan promotif dan preventif berbasis keilmuan kesehatan Masyarakat.

S1 Fisioterapi guna menghasilkan tenaga profesional di bidang rehabilitasi medik.

S1 Artificial Intelligence (AI). Keamanan Data/Cyber Security, yang akan mendukung perkembangan teknologi digital dan industri 5.0.

S1 Desain Komunikasi Visual, untuk menjawab tantangan di bidang kreatif, media, dan branding institusi.

Kemudian, S2 Manajemen, S2 Informatika untuk memperkuat jenjang pendidikan lanjutan di bidang ekonomi dan teknologi informasi, serta S3 Ilmu Lingkungan dan Kesehatan (ILK) yang akan menjadi pijakan strategis bagi pengembangan riset multidisipliner.

Rektor menyebut, kompetensi dan kurikulum pada setiap Prodi di Kampus Unimus terus dikembangkan dengan menyesuaikan  kebutuhan masyarakat modern. 

Dengan demikian, para lulusan diharapkan memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, kemudian memiliki akhlakul karimah, yakni memiliki karakter yang bagus, serta memiliki jiwa nasionalisme sebagai bangsa dan negara.

"Tentunya menjadi insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang maha kuasa," katanya.