Berita Jateng
Fenomena "Mbediding" Landa Jawa Tengah, Bukan Cuma Dingin Tapi Waspada Rob Susulan
Penurunan suhu udara hingga 22.2 derajat celcius secara drastis di musim kemarau terjadi di Jawa Tengah.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
“Dua bulan lalu merupakan puncak pasang tertinggi. Sekarang, posisi bulan dan bumi tidak terlalu dekat maupun terlalu jauh, sehingga pasang air laut bulan ini masih dalam kategori normal,” tambahnya.
Selain faktor gravitasi bulan dan bumi, Ganis juga menjelaskan bahwa kondisi angin dan gelombang pada Juli ini relatif tenang, yang turut memengaruhi tingginya pasang laut.
BMKG memperkirakan pola pasang ini akan bertahan hingga tiga bulan ke depan. Meskipun demikian, masyarakat tetap diminta waspada karena rob dipastikan tetap terjadi, meski tidak setinggi sebelumnya.
Baca juga: Suhu Dingin Mulai Menyelimuti Jateng, BMKG Jelaskan Penyebabnya, sampai Kapan?
Di sisi lain, Ganis juga menyinggung bahwa wilayah pesisir utara Jawa Tengah, termasuk Demak dan Semarang, kini masih mengalami kemarau basah.
Sehingga hujan yang berlangsung tiba-tiba bisa saja memperparah kondisi rob pesisir utara Jawa Tengah.
"Secara umum, kita memang memasuki musim kemarau basah. Artinya meskipun musim kemarau, masih ada potensi hujan meski tidak rutin. Tapi curah hujan yang turun biasanya datang secara tiba-tiba," pungkasnya. (fba/afn/rad)
Pomnas 2025 Diikuti 3.065 Atlet Mahasiswa, Gubernur Jateng: Ajang Silaturahmi, Merangkai Persatuan |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Dorong Koperasi Merah Putih Untuk Distribusi Pangan Murah |
![]() |
---|
Eceng Gondok Venue Dayung Kualifikasi Porprov Jateng di Danau Rawa Pening Semarang Sudah Dibersihkan |
![]() |
---|
Lepas Kontingen Pomnas XIX, Gubernur Ahmad Luthfi Tergetkan Jateng Juara Umum |
![]() |
---|
Ringankan Beban Warga, Ahmad Luthfi Serahkan Bantuan 6 Ton Beras kepada Kelompok Rentan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.