Sempat Akui Video Syur di Podcast, Lisa Mariana Mangkir Dipanggil Polda Jabar

Sempat Akui Video Syur di Podcast, Lisa Mariana Mangkir Dipanggil Polda Jabar

TRIBUNJATENG.COM –  Lisa Mariana kembali menjadi sorotan usai dipanggil Polda Jawa Barat terkait kasus dugaan asusila.

 Pemanggilan ini dilakukan setelah muncul laporan masyarakat menyusul beredarnya sejumlah video syur yang viral di media sosial.

Namun Lisa Mariana mangkir dari panggilan pertama. Seharusnya pemeriksaan Lisa dilakukan Jumat (11/7/2025) kemarin.

Kepolisian memastikan laporan tersebut bukan berasal dari Ridwan Kamil.

Sebaliknya, laporan diajukan oleh sekelompok advokat di wilayah Jawa Barat yang menyoroti konten tak senonoh dalam video yang disebut-sebut melibatkan Lisa Mariana.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, menyampaikan bahwa penyidik Siber kini tengah mendalami rekaman yang beredar. 

“Laporan polisi ada di Direktorat Siber Polda Jabar. Kami juga telah melakukan proses permintaan keterangan dari para pelapor sebagai saksi untuk memperkuat laporan yang diajukan,” ujar Hendra kepada awak media di Bandung, pada Kamis (10/7/2025).

Hendra menambahkan bahwa pihaknya telah menganalisis tiga video berbeda yang diduga melibatkan sosok yang sama.

 “Semuanya ada tiga video yang telah beredar dengan pelaku yang sama, di tempat yang berbeda,” jelasnya.

Sebelumnya, Lisa Mariana sempat membuat pengakuan mengejutkan dalam wawancara di kanal YouTube Reyben Entertainment yang tayang 2 Juni lalu. 

Saat ditanya apakah dirinya benar pemeran dalam video syur tersebut, Lisa dengan tegas menjawab, “Betul.”

Namun, Lisa enggan membeberkan kronologi secara rinci. Ia hanya menyinggung perubahan penampilan dirinya. 

“Betul, tapi itu kan dulu ya, dulu langsing banget,” ucapnya.

Lisa juga menyatakan tak tahu siapa yang menyebarkan rekaman pribadi tersebut. Meski demikian, ia mengaku siap menghadapi proses hukum. 

“Cuman ya enggak tahu siapa yang sebar-sebarin karena aku juga enggak pegang. Ya mau gimana kita jalani aja (terkait konsekuensi hukum),” tukasnya.

(*)