Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Pemprov Jateng Gelontorkan Sejumlah Program Untuk Meningkatkan IPM

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus genjot Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2025. Sejumlah program telah disiapkan untuk meningkatkan IPM.

IST
RAPAT KOORDINASI - Asisten Administrasi Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Dhoni Widianto, paparkan Indeks Pembangunan manusia pada Rakor peningkatan pembangunan sumber manusia Provinsi Jateng,Selasa (15/7/2025). Dok Humas Pemprov Jateng 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus genjot Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2025.

Sejumlah program telah disiapkan untuk meningkatkan IPM.


Asisten Administrasi Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Dhoni Widianto, mengatakan, skor IPM Jateng pada angka 73,87 di tahun 2024. 


Pemprov Jateng menyelenggarakan banyak program untuk menaikkan skor IPM itu. 


Menurutnya, terdapat tiga indikator pada IPM, yakni kehidupan layak (kesejahteraan), umur panjang dan sehat (Kesehatan), serta pengetahuan (Pendidikan). 


Sejumlah indikator tersebut Pemerintah Provinsi Jateng telah membuat program yang dicanangkan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin.


“Salah satu yang sudah dicanangkan yakni program spelling (Dokter Spesialis Keliling). Layanan itu untuk meningkatkan screening kesehatan masyarakat,” ujarnya Selasa (15/7/2025).


Kemudian dimensi pendidikan, Pemerintah Provinsi Jateng telah memulai program sekolah kemitraan yang berkolaborasi dengan 139 sekolah swasta, terdiri dari 56 SMA, dan 83 SMK pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025/2026. 


Program ini menjangkau siswa miskin yang tidak tertampung di sekolah negeri. 


Selanjutnya, di Jateng juga terselenggara Sembilan Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh pemerintah pusat, di mana terdiri dari enam SMA, dan tiga SMP.


Pada angkatan pertama Sekolah Rakyat di Jateng ini mampu menampung setidaknya 850-an anak dari keluarga yang masuk kategori miskin dan miskin ekstrem, sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 


“Ini harus kita push, diakselerasi. Kita minta kepada kepala OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) untuk bisa melakukan program-program intervensi,” tutur Dhoni.


Ia mengatakan  ini merupakan momentum tepat untuk membuat berbagai program berkaitan dengan peningkatan IPM. 


Terlebih saat ini  masih dalam tahap penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk lima tahun kedepan. 


Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, Wisnu Nurdiyanto, mengatakan, butuh kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan IPM. Sebab,pembangunan manusia menjadi pekerjaan yang tidak bisa selesai dalam waktu cepat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved