UIN SAIZU Purwokerto
Proyeksi Skeptis Riviera Jalur Gaza dan Daya Tawar MBS Terhadap Trump
Proyeksi Skeptis Riviera Gaza dan Daya Tawar MBS Terhadap Donald Trump
Pada 4 Februari 2025, Trump menyatakan dalam konferensi pers bersama Netanyahu bahwa Amerika Serikat akan mengambil alih dan memiliki Jalur Gaza, meratakan dan merekonstruksi wilayah tersebut. Pengumuman ini menimbulkan guncangan global.
Organisasi hak asasi manusia menilai di balik retorika pembangunan Gaza menjadi kawasan wisata mewah, terdapat agenda ethnic cleansing dari tanah kelahiran mereka.
Respons Tegas MBS dan Persatuan Arab Terhadap Trump
Arab Saudi dengan tegas menentang rencana Trump dan menyatakan kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel selama negara Palestina merdeka belum terbentuk. Arab Saudi menegaskan pembentukan negara Palestina merupakan sikap kokoh dan tidak dapat diganggu gugat.
Muhammad Bin Salman segera berinisiatif mengumpulkan para pemimpin Arab untuk bertemu di Riyadh, merumuskan tanggapan terhadap rencana Trump. Arab Saudi dan sekutu Arab lainnya terkejut dengan rencana Trump mengosongkan warga Palestina dari Gaza dan memindahkan sebagian besar ke Yordania dan Mesir.
Para pemimpin negara-negara Arab utama seperti Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Yordania merencanakan pertemuan tingkat tinggi di Riyadh pada Februari 2025.
Tujuan pertemuan adalah membahas respons bersama terhadap proposal Trump. Setelah pertemuan Riyadh, direncanakan KTT darurat yang lebih luas di Kairo untuk menggalang dukungan seluruh negara Arab.
Usulan Trump mendapat penolakan keras baik regional maupun internasional, memicu persatuan Arab yang jarang terjadi. Dua sumber Saudi melaporkan pemimpin lima negara akan bertemu di Riyadh pada 20 Februari untuk menyusun tanggapan sebelum KTT Arab darurat di Kairo pada 27 Februari.
Riyadh kini menetapkan pembentukan negara Palestina sebagai syarat untuk melanjutkan proses normalisasi dengan Israel. Arab Saudi berada di garis depan upaya menentang kebijakan Amerika Serikat yang mendukung Israel melalui penyelenggaraan KTT penting ini.
Analisis Daya Tawar MBS Melalui Asymmetric Interdependence
Hubungan Amerika Serikat dengan Kerajaan puta mahkota MBS adalah hubungan saling menguntungkan yang saling menyandera kepentingan ekonomi kedua pihak, yang disebut teori asymmetric interdependence menurut Robert O.
Keohane dan Joseph S. Nye Jr. Teori ini merupakan respons terhadap paradigma realis tradisional yang terlalu menekankan kekuatan militer dan mengabaikan dimensi ekonomi dalam hubungan internasional.
Hubungan kedua negara menunjukkan kompleksitas interdependensi modern melalui multiple channels of contact yang beroperasi dalam tiga level berbeda: interstate relations, transgovernmental relations, dan transnational relations.
Level interstate melibatkan komunikasi langsung antara Gedung Putih dan Istana Al-Yamamah seperti pertemuan rutin antara menteri luar negeri dan menteri energi kedua negara.
Level transgovernmental memfasilitasi kerjasama teknis antara institusi pemerintah seperti Departemen Energi AS dengan Kementerian Energi Saudi untuk kebijakan energi global.
Doa Lintas Iman Menggema: UIN Saizu & FKUB Banyumas Teken 7 Seruan Damai Demi Keselamatan NKRI |
![]() |
---|
Demi Keselamatan Bangsa, UIN Saizu dan FKUB Banyumas Gelar Doa Lintas Iman |
![]() |
---|
UIN Saizu Purwokerto Lepas 100 Wisudawan Pascasarjana Angkatan ke-68 |
![]() |
---|
Hadirkan Profesor dari Iran, UIN Saizu Gelar Seminar Internasional Bahas Islam, Tradisi & Modernitas |
![]() |
---|
Fakultas Dakwah UIN Saizu Lepas Wisudawan Periode ke-68, Langkah Awal Menuju Masa Depan Gemilang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.