Berita Brebes
Kepala Sekolah di Brebes Keluhkan Chromebook dari Kemendikbud Lemot
Kepala sekolah SMP 3 Losari megeluhkan bantuan Choremebok dari Kemendikbud lemot saat digunakan.
Penulis: Wahyu Nur Kholik | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Kepala sekolah SMP 3 Losari megeluhkan bantuan Choremebok dari Kemendikbud lemot saat digunakan.
Tri Boedy Hermanto Kepala SMP 3 Losari menyebut, penggunanaan Choremebook terbilang lemot dan harus tersambung dengan internet untuk bisa digunakan.
"Keluhannya ya lemot aja sih mas, terus kalo gak ada wifi ngga bisa digunakan," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (17/7/2025).
"Seingat saya penyedia datang langsung dari jakarta dan kami menerima. Setelah beberapa hari dimonev saja, awalnya ada yang agak lemot kemudian ada bintek untuk penggunaannya," tambahnya.
Menurut herman, saat SMP 3 Losari mendapatkan cromebook, pihaknya masih menjadi SMP Negeri 4 Banjarharjo.
Namun, saat itu di SMP Negeri 4 Banjarharjo juga sama menerima bantuan cromebokk sebanyak 15 unit pada tahun 2021.
"Waktu itu saya belum menjabat, namun saat ini masih ada dan digunakan kegiatan assesment. Karena bisa untuk UNKB, sewaktu saya di SMP 4 banjar juga menerima 15."
"Kalau di losari kayanya sama sekitar 15an. kita hanya menerima saja dari jakarta berbetuk paket," terangnya.
Bantuan tersebut, lanjut Herman, yang mengusulkan adalah Dinas pendidikan, sekolah tidak mengusulkan.
"Sepertinya dari dinas, sekolah tidak mengusulkan. Cromebooknya mirip laptop, tetapi mesinnya sudah harus terhubung wifi, bisa beroperasi kalaua ada internetnya.
Kalau tidak ada internet tifak bisa, kemudian ada askes masing sekolah punya id masing-masing," terangnya.
Bantuan cromebook, kata Herman, sangat bermanfaat untuk pembelajaran anak didiknya.
"Untuk pembelajaran anak berhubungan dengan siswa bermanfaat, di SMP 3 Losari masih terpakai semua."
"Kalau tidak terpakai masuk kardus lagi di ruang LAB komputer dan masuk dalam aset sekolah," ungkapnya.
Terpisah, Arief Pribadi Dwi Sulistiyo Guru Pengampu kelas 6 SD Negerli Limbangan Kulon 2 mengatakan, dirinya mendapatkan bantuan cromebook sekitar tahun 2020. Secara teknis juga tidak ada kendala dalam penggunaan.
"Respon siswa juga seneng, tadinya memang takut karena bukan miliknya namun kelamaan sudah asik digunakan belajar. Untuk peyimpanan kami taruh di ruang guru demi keamanan," paparnya.
Sama seperti SMP 3 Losari, SD Negeri 02 Limbangan juga mendapatkan batuan 15 unit choremebook. .
Menurut Arief, para siswa yang menggunakan choremebook tersebut hanya dari kelas 4,5,6 untuk mendapatkan materi dasar TIK.
"Kalau yang menggunakan anak kelas 4,5,6 saja. Seminggu biasanya satu kali mendapatkan mendapatkan pembelajarn langsung dari guru TIK," ungkapnya.
Namun, berbeda dengan 2 sekolah tersebut. TK Aisiyah Pesantunan hanya mendapatkan 1 unit choremebook. Yang membedakan adalah disertai dengan 1 unit LCD beserta layarnya.
"Sekolah kami hanya mendapatkan 1 buah choremeboom tapi ada juga LCD proyektor dan layar nya," ujar Riyanti kepala TK Aisiyah Pesantunan.
Riyanti mengatakan, anak anak cinderung senang jika menggunakan choremebook untuk pembelajaran.
"Anak anak seneng, untuk pembelajaran. Biasanya buka youtub nonton vidio edukasi, cerita cerita teladan atau tentang profesi seperti pemadam gitu," tandasya.
BREAKING NEWS Mayat Membusuk Ditemukan Mengapung di Saluran Air Persawahan Brebes |
![]() |
---|
POTRET Pilu Siswa SDN Kertabesuki 01 Brebes, Lesehan di Perpustakaan Karena Kekurangan Ruang Kelas |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Komandan Damkar Brebes Digigit Kera Peliharaan Warga Hingga Luka 13 Jahitan |
![]() |
---|
Brebes Jadi Pilot Project Penanganan Kusta Nasional, Libatkan Banyak Pihak Target Zero Leprosy 2030 |
![]() |
---|
Warga Desa Kamal Brebes Protes, Tak Pernah Tersentuh Pembangunan Bak Dianaktirikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.