Berita Kudus
Tim Gabungan Dinkes dan BBPOM Temukan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya di CFD Kudus
Tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menemukan
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang menemukan makanan mengandung bahan berbahaya yang dijual di area Car Free Day (CFD) Alun-alun Simpang Tujuh Kudus.
Kandungan berbahaya tersebut diketahui setelah tim gabungan melakukan uji sampel atas sejumlah makanan yang dijual di area CFD.
Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) CFD Yanuar Hilmi membenarkan atas temuan tersebut.
Jenis makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya tersebut yaitu berjenis lupis dan cetot.
Untuk lupis merupakan kudapan yang terbuat dari ketan tersebut mengandung boraks, sedangkan untuk cetot kue tradisional yang terbuat dari tepung tapioka mengandung rhodamin B.
“Itu ditemukan kandungan rhodamin B sama boraks di salah satu produknya terus kami sudah tindaklanjuti atas petunjuk bupati,” kata Yanuar.
Atas temuan tersebut Yanuar didampingi tim dari Dinas Kesehatan dan BBPOM menemui penjual makanan tersebut.Yanuar mengingatkan kepada penjual agar tidak lagi menjual makanan yang mengandung kimia berbahaya.
Menurut Yanuar, makanan yang mengandung bahan berbahaya tersebut bukan buatan sendiri oleh PKL CFD. Melainkan PKL mengambil makanan tersebut dari penyuplai.
“Ini untuk peringatan. Tadi kami sudah imbau dan tekankan supaya koordinasi dengan BBPOM supaya selanjutnya bisa produksi makanan yang sehat,” katanya.
Temuan ini, kata Yanuar, bisa menjadi edukasi bagi para PKL di CFD agar tetap memperhatikan bahan makanan yang dijual di arena CFD. Bahan makanan yang digunakan yaitu yang sehat dan tidak membahayakan.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Andini Aridewi mengatakan, kerja sama dengan BBPOM kali ini merupakan bentuk komitmen pihaknya dalam memperhatikan keamanan makanan yang dikonsumsi masyarakat.
Total ada 78 sampel makanan yang diambil dari PKL CFD. Setelah diuji ternyata ada makanan yang mengandung bahan berbahaya berupa rhodamin B sama boraks.
“Kami sudah koordinasi dengan paguyuban PKL kemudian makanan itu kami tarik. Kami lakukan pembinaan,” kata dia.
Bagi para pedagang makanan, kata Andini, pihaknya memfasilitasi pelatihan penyuluhan pangan secara gratis.
Penyuluhan tersebut untuk memberikan pemahaman kepada para pedagang makanan supaya mengetahui bahan makanan yang aman, cara membuat makanan yang higienis, sampai pola distribusi produk.
65 Persen Rampung, Gedung Baru Pelayanan SKCK Polres Kudus Diharapkan Lebih Nyaman dan Cepat |
![]() |
---|
Ini Penyebabnya, Perbaikan 13 Sekolah Rusak di Kudus Belum Terlaksana Hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
10 ASN Pemkab Kudus Terima Sanksi Disiplin, Tersebar di 3 OPD |
![]() |
---|
Sempat Hilang di Kudus, Beras SPHP Kini Kembali Muncul di Pasaran |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Resmi Bentuk TP3D, Tugasnya Kawal Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.