Berita Regional
Pemuda Tewas dalam Kebakaran, Kios Dikunci dari Luar saat Ditinggal Ibu Belanja
Irwan diduga tewas karena terjebak di dalam kios tongseng milik ibunya yang dalam keadaan terkunci dari luar saat kebakaran terjadi.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Kebakaran melanda kawasan Jalan Muara Baru Raya, Blok J, RT 16, RW 17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Minggu (20/7/2025) pagi.
Seorang pemuda bernama Irwan (22) menjadi korban tewas.
Irwan diduga tewas karena terjebak di dalam kios tongseng milik ibunya yang dalam keadaan terkunci dari luar saat kebakaran terjadi.
Baca juga: Detik-detik Kebakaran Kapal Barcelona di Perairan Manado, Penumpang Berhamburan Terjun ke Laut
"Korban ada di toko tongseng, dia anaknya yang punya.
Ada di kamar, ibunya belanja dikunci dari luar," ucap salah satu warga bernama Dwi (51) saat diwawancarai Kompas.com, Minggu.
Dwi, yang mengelola kios udang di sebelah kios milik Irwan, mengaku sempat mendengar teriakan korban meminta tolong.
Namun karena pintu kios terkunci dan asap sudah semakin tebal, upaya penyelamatan tidak bisa dilakukan.
“Waktu itu saya dengar dia teriak-teriak, tapi kami enggak bisa bantu karena asap tebal dan apinya makin besar,” ungkap Dwi.
Ketika api makin membesar, suara teriakan Irwan pun perlahan menghilang.
Setelah api berhasil dipadamkan, tubuh Irwan ditemukan dalam keadaan hangus dan tak bernyawa.
Saat ini, jenazah korban berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.
Diduga akibat korsleting
Petugas pemadam kebakaran menduga kebakaran ini dipicu oleh korsleting di salah satu kios.
“Dugaan penyebab adalah korsleting listrik,” ujar Kepala Seksi Operasional (Kasiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, kepada Kompas.com, Minggu.
Korsleting diduga terjadi di kios tongseng milik ibu korban yang dalam keadaan tertutup dan terkunci.
Api dengan cepat membesar dan menyebar ke bangunan semi permanen di sekitarnya.
“Objek terbakar adalah enam kios dan satu bangunan rumah,” kata Gatot.
Sebanyak delapan keluarga dengan total 22 jiwa terdampak akibat kebakaran ini.
Sebagian korban mengungsi ke pos RW setempat, sementara yang lain memilih menumpang tinggal di rumah sanak saudara.
Kerugian capai ratusan juta
Selain korban jiwa, kebakaran ini juga menyebabkan kerugian materi yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
“Kerugian kurang lebih mencapai Rp 168 juta,” ujar Gatot.
Salah satu korban, Mia, berharap ada perhatian dan bantuan dari pemerintah agar para pedagang bisa kembali bangkit.
“Semoga ada bantuan dana dari pemerintah supaya bisa bangun usaha lagi kayak dulu,” harap Mia.
Hingga kini, lokasi kebakaran masih dipasangi garis polisi dan dalam penyelidikan lebih lanjut.
Sebagian korban pun juga masih sibuk mencari sisa-sisa barang berharga di tengah tumpukan puing. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teriakan Terakhir Irwan Sebelum Tewas dalam Kebakaran Penjaringan"
Baca juga: "Tolongin Aku" Kesaksian Dewi Dengar Teriakan Korban Kebakaran Rumah Sabtu Pagi, 4 Anak Tewas
Jaksa Negara Mundur, Gibran Kini Sendirian Lawan Gugatan Rp 125 Triliun |
![]() |
---|
Rekaman CCTV Ungkap Aksi Rezaldy Tewaskan Nenek 71 Tahun |
![]() |
---|
Buronan Nekat Datangi Polres Buat Laporan Kehilangan Tas, Ketahuan karena Grogi saat Ditanya Petugas |
![]() |
---|
Kelabuhi Pengurus Desa, 4 Tenaga Pendamping Desa Bertahun-tahun Korupsi Rugikan Negara Rp2,9 Miliar |
![]() |
---|
Kamsuri Temukan Bayi saat Hendak Berangkat Salat Subuh ke Musala, Awalnya Dikira Kucing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.