Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral- Anak Nenek Fatimah Setuju Selamanya Tak Boleh Jenguk: Jika Ibu Meninggal Tak Perlu Dikabari

Nenek Siti Fatimah, perempuan lanjut usia asal Surabaya jalani hidup di Griya Lansia Husnul Khatimah, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

|
Editor: galih permadi
Tiktok @ariefcamra
NENEK FATIMAH : Tangkapan layar dari Tiktok @ariefcamra pada Rabu (16/7/2025) : Tatapan Pasrah Nenek Fatimah yang Diserahkan ke Griya Lansia oleh 4 Anak Kandungnya 

TRIBUNJATENG.COM - Nenek Siti Fatimah, perempuan lanjut usia asal Surabaya kini menjalani hidup barunya di Griya Lansia Husnul Khatimah, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Kehidupan barunya ini dimulai setelah ia diserahkan oleh anak-anak kandungnya karena alasan tidak mampu lagi merawatnya dan menjadi viral.

Perempuan yang kini menderita stroke tersebut tinggal bersama 194 lansia lainnya di panti tersebut.

Baca juga: Supardi Ikhlaskan Kematian Dua Buah Hatinya yang Tewas Ditabrak Truk, Kasus Dihentikan Polisi

Baca juga: Alasan Anak Tolak Jemput Siti Fatimah di Panti Jompo Malang, Padahal sudah Diajak Pak Camat

Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra, menjelaskan bahwa Siti Fatimah kini mendapat pendampingan intensif dari petugas karena kondisinya yang tidak bisa berjalan.

 “Kalau pikirannya 100 persen normal, cuma fisiknya saja yang kurang karena stroke,” ujar Arief saat dihubungi pada Jumat (18/7/2025).

Bagaimana Kondisi Nenek Fatimah Saat Ini?

Di Griya Lansia, Siti Fatimah kini mendapat perhatian dan perawatan medis.

Petugas memberikan pendampingan agar ia dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Meskipun kondisi fisiknya melemah akibat stroke, secara mental ia masih sangat sadar dan mampu berkomunikasi. Menurut Arief, peristiwa ini menjadi potret buram dari fenomena sosial yang semakin sering terjadi. 

Banyak lansia yang masih memiliki anak, namun harus hidup di panti karena dianggap sebagai beban. “Keempat anaknya ini saling lempar tanggung jawab, dan mereka sama-sama enggan merawat ibunya,” tutur Arief.

Arief berharap, kasus ini menjadi pembelajaran agar masyarakat lebih peduli dan tidak mudah melepas tanggung jawab kepada institusi sosial. “Kami tidak ingin menjadi tempat pelarian keluarga yang enggan merawat orangtuanya,” tegasnya.(*)

Bagaimana Proses Penitipan Nenek Fatimah Terjadi?

Kisah pilu ini bermula ketika Siti Fatimah sempat ditelantarkan di depan sebuah indekos di Surabaya.

Salah satu tetangganya yang mengetahui kondisi tersebut segera menghubungi Arief Camra untuk meminta bantuan.

Awalnya, Arief menolak permintaan tersebut karena Griya Lansia hanya menerima lansia yang benar-benar terlantar dan tidak memiliki keluarga. 

Namun keesokan harinya, salah satu anak Siti kembali menelepon dengan permintaan yang sama. Arief kemudian memberikan syarat yang cukup tegas.

“Saya sampaikan, kalau kami menerima ibunya, maka anak-anaknya tidak boleh menjenguk sama sekali. Bahkan, kalau ibunya meninggal dunia, kami tidak wajib memberi kabar,” kata Arief.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved