PT Semen Gresik
Berhasil Kelola P4T Berbasis Ekonomi Sirkular, Semen Gresik Raih Penghargaan GOLD Ajang CESA 2025
PT Semen Gresik meraih penghargaan GOLD dalam ajang Circular Economy and Sustainability Awards (CESA) 2025.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, REMBANG - PT Semen Gresik mencatatkan prestasi gemilang di kancah nasional dalam pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atas implementasi program unggulan kategori Pengembangan Pertanian, Pangan, Peternakan, dan Perikanan Terpadu (P4T).
Dengan berhasil meraih penghargaan GOLD dalam ajang Circular Economy and Sustainability Awards (CESA) 2025 di Auditorium Binakarna, Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (18/7).
Ajang CESA 2025 ini merupakan gelaran perdana yang digelar oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) sebagai bentuk apresiasi atas komitmen perusahaan dalam mendorong praktik ekonomi sirkular dan keberlanjutan, serta dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas penghargaan tersebut.

Baca juga: Semen Gresik dan Pemkab Kudus Teken MoU Pemanfaatan Sampah, Perkuat Komitmen Transisi Energi
Ia menuturkan bahwa predikat GOLD untuk program P4T menjadi bukti kesungguhan Semen Gresik dalam membangun ekonomi sirkular.
“Program P4T yang kami jalankan berfokus pada pemberdayaan masyarakat petani secara berkelanjutan, dari hulu ke hilir, termasuk pengelolaan lahan, pengolahan hasil tani, hingga akses pasar,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa perusahaan memiliki Integrated Farming System atau sistem pertanian terpadu ‘Edupark’ yang berada di lingkungan pabrik Rembang.
“Fasilitas Edupark seluas 1,6 ha yang dimanfaatkan para petani yang tergabung dalam Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP) untuk belajar atau eco education tentang bagaimana cara untuk pemanfaatan lingkungan,” terangnya.
Sulistyono menambahkan bahwa terdapat aneka hewan ternak seperti kambing, sapi, ayam, itik, ikan hingga ragam sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, selada, kacang panjang, terong hingga sereh yang telah dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi maupun dijual, dan limbah kotoran ternak bisa diolah menjadi biogas dan pupuk kompos.
Baca juga: Capai Omzet Rp 100 Juta, UMKM Binaan RB Rembang Semen Gresik KWT Annisa Tembus Pasar Luar Jawa
Sementara itu, Ketua CFCD, Thendri Supriatno, menyampaikan bahwa ajang CESA 2025 menjadi bentuk apresiasi nyata terhadap perusahaan-perusahaan yang telah menjalankan komitmen keberlanjutan dan ekonomi sirkular.
“Pelaksanaan event CESA tahun ini menjadi langkah awal dalam mengakselerasi kontribusi perusahaan terhadap pencapaian tujuan pembangunan secara berkelanjutan (TPB/SDGs), sekaligus sebagai upaya dalam mendukung program pemerintah yakni menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.