Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

IDSD 2024

Grobogan Peringkat 17 Kabupaten Paling Maju di Jawa Tengah Versi BRIN, Ungguli Boyolali

Kabupaten Grobogan berada di peringkat 17 dari 35 daerah di Jawa Tengah, dengan skor 3,70. 

Editor: Awaliyah P
TRIBUNJATENG.COM/ FAHRI
KOPERASI MERAH PUTIH: Grobogan Peringkat 17 Kabupaten Paling Maju di Jawa Tengah Versi BRIN, Ungguli Boyolali 

Grobogan Peringkat 17 Kabupaten Paling Maju di Jawa Tengah Versi BRIN, Ungguli Boyolali

TRIBUNJATENG.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menobatkan Kabupaten Grobogan peringkat 17 daerah paling maju di Jawa Tengah. 

Laporan tersebut dirilis dalam penilaian IDSD 2024 atau Indeks Daya Saing Daerah.

Baca juga: Purworejo Peringkat 13 Kabupaten Paling Maju di Jawa Tengah Versi BRIN, Ungguli Wonogiri

Salah satu sorotan utamanya adalah daftar 35 daerah paling maju di Provinsi Jawa Tengah, yang mencakup kota dan kabupaten.

Peringkat ini disusun berdasarkan penilaian dari 12 pilar utama, seperti kualitas institusi, infrastruktur, teknologi informasi, stabilitas ekonomi, kesehatan, keterampilan tenaga kerja, serta kapasitas inovasi.

Setiap daerah mendapat skor yang mencerminkan kemajuan dan daya saing wilayah tersebut.

Berdasarkan data IDSD 2024 BRIN, Kabupaten Grobogan berada di peringkat 17 dari 35 daerah di Jawa Tengah, dengan skor 3,70. 

Berikut daftar lengkap peringkat 35 daerah paling maju di Jawa Tengah versi IDSD 2024 BRIN:

  1. Kota Surakarta - 4,39
  2. Kota Semarang - 4,31
  3. Kota Magelang - 4,26
  4. Kota Salatiga - 4,16
  5. Kabupaten Sukoharjo - 4,11
  6. Kota Tegal - 4,08
  7. Kabupaten Banyumas - 4,01
  8. Kabupaten Semarang - 3,87
  9. Kota Pekalongan - 3,87
  10. Kabupaten Purworejo - 3,85
  11. Kabupaten Klaten - 3,84
  12. Kabupaten Wonogiri - 3,79
  13. Kabupaten Kebumen - 3,77
  14. Kabupaten Karanganyar - 3,74
  15. Kabupaten Jepara - 3,72
  16. Kabupaten Tegal - 3,70
  17. Kabupaten Grobogan - 3,70
  18. Kabupaten Boyolali - 3,67
  19. Kabupaten Demak - 3,66
  20. Kabupaten Magelang - 3,65
  21. Kabupaten Temanggung - 3,65
  22. Kabupaten Pati - 3,63
  23. Kabupaten Pemalang - 3,62
  24. Kabupaten Kudus - 3,61
  25. Kabupaten Pekalongan - 3,61
  26. Kabupaten Wonogiri - 3,61
  27. Kabupaten Batang - 3,59
  28. Kabupaten Kendal - 3,59
  29. Kabupaten Sragen - 3,59
  30. Kabupaten Wonosobo - 3,59
  31. Kabupaten Blora - 3,58
  32. Kabupaten Cilacap - 3,55
  33. Kabupaten Rembang - 3,53
  34. Kabupaten Brebes - 3,49
  35. Kabupaten Banjarnegara - 3,46

Apa Itu IDSD BRIN?

Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) merupakan indikator nasional yang dikembangkan oleh BRIN untuk mengukur tingkat produktivitas dan daya saing suatu daerah.

Terdapat sejumlah pilar utama yang menjadi fondasi penilaian.

Masing-masing pilar ini terdiri dari indikator atau sub-komponen yang merepresentasikan berbagai aspek pembangunan strategis.

1. Institusi

Pilar ini mencerminkan kualitas tata kelola pemerintahan, transparansi, serta efektivitas kebijakan publik yang dijalankan oleh pemerintah daerah.

2. Infrastruktur

Mencakup kondisi dan ketersediaan infrastruktur dasar seperti jalan, transportasi, energi, air bersih, hingga fasilitas publik yang mendukung produktivitas.

3. Adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Menilai sejauh mana daerah mampu mengintegrasikan teknologi digital dalam layanan publik, pendidikan, dan sektor ekonomi.

4. Stabilitas Ekonomi Makro

Menggambarkan kestabilan fiskal dan ekonomi daerah, termasuk pengelolaan APBD, inflasi, dan keberlanjutan fiskal.

5. Kesehatan

Meliputi akses terhadap layanan kesehatan, kualitas fasilitas medis, dan tingkat kesehatan masyarakat secara umum.

6. Keterampilan

Pilar ini mengevaluasi kapasitas tenaga kerja dari segi pendidikan, pelatihan, dan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pasar.

7. Pasar Produk

Mengukur dinamika perdagangan lokal, efisiensi pasar barang dan jasa, serta kemudahan berusaha di tingkat daerah.

8. Pasar Tenaga Kerja

Fokus pada fleksibilitas pasar kerja, hubungan industrial, dan kemampuan menyerap angkatan kerja secara optimal.

9. Sistem Keuangan

Menilai kemudahan akses terhadap layanan keuangan, stabilitas lembaga keuangan lokal, serta dukungan pembiayaan untuk pelaku usaha.

10. Ukuran Pasar

Menggambarkan skala ekonomi lokal, jumlah penduduk, dan potensi konsumsi yang tersedia di wilayah tersebut.

11. Dinamika Bisnis

Pilar ini mencerminkan tingkat kewirausahaan, kemudahan memulai usaha, serta tingkat pertumbuhan UMKM dan investasi.

12. Kapasitas Inovasi

Menilai sejauh mana daerah mendorong riset, pengembangan teknologi, serta membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved