Wonosobo Hebat
Besok Kamis Siswa Belajar Mandiri di Rumah, Guru Ikuti Puncak Hari Jadi ke-200 Wonosobo
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Mendukung pelaksanaan puncak Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, Disdikpora mengeluarkan surat pengarahan personil bernomor 400.6.5.2/2257/Disdikpora per 21 Juli 2025.
Melalui surat tersebut, Disdikpora Kabupaten Wonosobo menginstruksikan kepada Koordinator Wilayah Kecamatan Bidang Pendidikan.
Mereka diminta mengerahkan seluruh pengawas, kepala sekolah, guru, dan karyawan/karyawati dari jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP untuk hadir dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Jangan Lewatkan! Bakal Ada Atraksi Terjun Payung di Puncak Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo
Baca juga: Spesial di Puncak Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, Siswa Bakal Dipulangkan Lebih Awal
Kepala Disdikpora Kabupaten Wonosobo, Musofa menjelaskan, tidak ada istilah libur bagi peserta didik pada puncak peringatan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo pada Kamis (24/7/2025).
Pembelajaran bagi peserta didik tetap berjalan.
Hanya saja, dilakukan secara mandiri dari rumah masing-masing.
“Kami tidak meliburkan peserta didik."
"Belajar tidak harus selalu berada di sekolah."
"Jadi, Rabu (23/7/2025) ini, guru-guru sudah memberikan pedoman untuk pembelajaran di rumah,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (23/7/2025).
Lebih lanjut disampaikan, khusus bagi satuan pendidikan yang menjadi penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG), peserta didik tetap masuk seperti biasa hingga distribusi makanan selesai.
“Karena hasil koordinasi kami dengan SPPG, mereka sudah menyiapkan bahan baku untuk satu pekan dan siap dimasak."
"Jika itu tidak dilakukan, jadi persoalan,” ujarnya.
Dengan demikian, peserta didik di jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP di Kabupaten Wonosobo yang masuk dalam program MBG tetap masuk pada Kamis (24/7/2025).
"Untuk jenjang SMA, pengaturannya diserahkan ke kewenangan masing-masing."
"Namun tetap dianjurkan untuk melaksanakan kegiatan belajar, baik di sekolah maupun dari rumah," lanjutnya.
Baca juga: Wabup Amir Husein Tutup Rangkaian Ziarah Hari Jadi Ke-200 Wonosobo
Guru dan Orangtua Siswa Sambut Antusias
Musofa juga menyampaikan bahwa seluruh guru akan hadir dalam prosesi Pisowanan Agung di Alun-alun Wonosobo sesuai instruksi Bupati Wonosobo.
Terkait jumlah tenaga pendidikan yang dilibatkan, Musofa menyebut sekira 2.470 guru se-Kabupaten Wonosobo.
“Karena ini momentum yang sangat langka, dua abad ini diharapkan semua bisa merasakan, menikmati, dan berkontribusi," tandasnya.
Para guru di Kabupaten Wonosobo pun menyambut antusias pelibatan mereka dalam puncak prosesi Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo.
Salah satunya disampaikan Yekti Estiasih guru kelas 1 SD Negeri Plobangan, Kecamatan Selomerto.
Dia bersemangat untuk hadir dalam acara esok hari.
“Senang sekali kami dilibatkan pada acara besar seperti ini."
"Kami sudah siapkan baju adat dari sekarang,” ucapnya.
Dia menjelaskan, terkait pelibatan guru pada prosesi puncak Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo pada awalnya hanya satu kepala sekolah dan satu guru yang akan mewakili.
Namun hal itu berubah seusai adanya surat terbaru dari Disdikpora Kabupaten Wonosobo yang menyebutkan seluruh guru diundang untuk hadir.
Yekti menyebut, keterlibatan penuh para guru dalam acara ini baru kembali terjadi setelah sekian lama.
Dia juga memastikan siswa tetap menjalani pembelajaran dari rumah.
Baca juga: "Bu, Rambutnya Nangis!": Kisah Haru di Balik Layar Ruwatan Rambut Gimbal Wonosobo
Baca juga: Dukung Asta Cita, Bupati Wonosobo Luncurkan KDMP sebagai Motor Ekonomi Rakyat
"Dulu pernah, tapi hanya sebagian."
"Kalau semua seperti ini, lebih terasa semaraknya."
"Besok siswa belajar di rumah."
"Kami juga tetap harus presensi."
"Jadi tetap wajib datang ke Alun-alun," pungkasnya.
Kebijakan pembelajaran dari rumah bagi siswa saat puncak prosesi Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo juga disambut positif oleh para orangtua siswa.
Salah satunya diungkapkan Abdillah.
Dia memahami pentingnya momentum bersejarah ini dan tetap mendukung keberlangsungan pembelajaran di rumah.
"Tidak apa-apa libur, anak saya di SD Negeri 1 Selomerto."
"Mumpung juga setahun sekali, biar anak juga tahu 24 Juli 2025 ternyata HUT Wonosobo."
"Ramai juga kalau acara seperti ini di alun-alun."
"Biasanya banyak gunungan, bisa ajak anak lihat langsung kemeriahannya," ungkapnya.
Senada, orangtua siswa lainnya bernama Tyo juga menerima kebijakan tersebut.
Terkait siswa belajar di rumah, dia menilai bukan masalah asalkan ada arahan yang jelas dari guru.
"Kalau menurut saya tidak masalah jika harus belajar di rumah."
"Anak saya juga bilang suruh belajar di rumah."
"Kalaupun ada PR, dikerjakan saja, cuma satu hari saja," ujar Tyo. (*)
Baca juga: Jejak Masa Kecil Mantan Marinir TNI AL di Ambarawa Semarang, Satria Jadi Sorotan Karena Rusia
Baca juga: Nasib Kampung Pelangi Semarang: Dulunya Ikon Wisata Viral, Kini Memudar Tak Tersentuh Pemerintah
Baca juga: Plus Minus Wacana 5 Hari Belajar di Blora, Sunaryo: Kalau Guru-guru Justru Senang
Baca juga: Jokowi Diperiksa 3 Jam di Polresta Solo, Jawab 45 Pertanyaan
