Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonosobo

"Bu, Rambutnya Nangis!": Kisah Haru di Balik Layar Ruwatan Rambut Gimbal Wonosobo

Tradisi Ruwat Cukur Rambut Gimbal yang dilakukan turun temurun setiap tahun di Wonosobo kental kaitannya dengan hal mistis.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
JAMASAN - Komariyah dan Ahmad Gufran, orangtua anak berambut gimbal Namirra dan Nabila asal Kudus mengantarkan putrinya mengikuti prosesi Jamasan di kolam air hangat Taman Rekreasi Kalianget Wonosobo, Senin (21/7/2025). Prosesi ini dilakukan sebelum Ruwat Cukur Rambut Gimbal pada 24 Juli 2025 bertepatan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Tradisi Ruwat Cukur Rambut Gimbal yang dilakukan turun temurun setiap tahun di Wonosobo kental kaitannya dengan hal mistis.

Bahkan anak-anak yang terlahir dalam kondisi rambut gimbal dipercaya memiliki pengalaman spiritual yang berbeda dengan anak pada umumnya.

Mereka biasanya bisa melihat sesuatu yang tidak terlihat.

Baca juga: Prosesi Sakral Jelang Ruwatan di Wonosobo, 2 Bocah Cantik Cuci Rambut Gimbal Sebelum Dicukur

Meski demikian, prosesi ruwatan rambut gimbal di Wonosobo kali ini diwarnai dengan suasana yang hangat di tengah kondisi puncak musim kemarau ini.

Nampak dari kejauhan para orang tua sibuk memantau anaknya yang tengah mengikuti prosesi Jamasan. 

Di antara kerumunan, dua bocah perempuan berambut gimbal tampak berdiri di pinggiran kolam yang tak begitu dalam.

Pakaian serba putih yang dikenakan keduanya tampak basah kuyup oleh air kolam hangat belerang di Taman Rekreasi Kalianget, Senin (21/7/2025).

Namun, yang menarik, rambut di kepala mereka justru terlihat tetap kering, seolah air enggan menempel, meski telah berkali-kali dicelupkan ke dalam kolam.

Kedua anak cantik bernama Namirra (10) dan Nabila (7), kakak beradik ini telah meminta kepada orang tuanya untuk memotong rambut gimbalnya yang telah bersamanya sedari kecil.

Komariyah dan Ahmad Gufran, orang tua anak ini pun memenuhi permintaan putrinya dan rela menempuh perjalanan jauh dari Kudus menuju Wonosobo.

Momentum tradisi langka ini, mereka manfaatkan sebaik mungkin dengan mendaftarkan kedua anaknya hingga terpilih mengikuti Ruwat Cukur Rambut Gimbal yang akan dilakukan pada 24 Juli mendatang.

Dengan balutan pakaian adat, Komariyah bercerita, sejak usia dini, rambut gimbal kedua anak ini tumbuh dengan sendirinya bukan karena gaya atau malas menyisir. 

Bersamaan tumbuhnya rambut gimbal itu, datang pula gejala-gejala yang tak bisa dijelaskan secara medis.

“Kalau anak pertama, Namirra itu umur kurang lebih 2 tahunan sering panas dan tiba-tiba muncul rambut kusut. Kalau saya sisir badannya jadi panas lagi jadi saya biarkan jadinya malah tambah banyak," ucapnya.

Sang adik, Nabila, pun mengalami hal serupa. Rambut gimbal tebal tiba-tiba saja muncul saat usianya sudah menginjak umur 4 tahun.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved