Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Mahalnya Tiket Susi Air Hantui Wisatawan Lokal: Penerbangan Semarang-Karimunjawa Sepi Peminat?

Mayoritas wisatawan menuju Karimunjawa masih memilih kapal dibandingkan penerbangan Susi Air rute Semarang–Karimunjawa.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
PENERBANGAN PERDANA - Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti bersama Gubernur Jateng Ahmad Luthfi lepas penerbangan perdana Susi Air Semarang-Karimunjawa di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jumat (4/7/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Owner Biro Travel Menara Outdoor di Semarang, Farah, menyebut mayoritas wisatawan menuju Karimunjawa masih memilih kapal dibandingkan penerbangan Susi Air rute Semarang–Karimunjawa.

Hingga kini, biro perjalanannya belum mencatat satu pun pemesanan tiket pesawat.

“Banyak yang memilih kapal karena bisa berangkat malam, jadi tidak memotong waktu liburan. Kalau pesawat Susi Air, sampai sekarang belum ada yang pesan lewat kami,” kata Farah saat dihubungi Tribun Jateng, Selasa (23/7/2025).

Baca juga: Gubernur Jateng Telepon Bupati Arief Rohman, Gunakan Susi Air untuk Aktifkan Bandara Ngloram Blora

Menurut Farah, tarif kapal yang mereka tawarkan mencapai Rp900 ribu untuk perjalanan pulang pergi (PP) per orang dan juga termasuk destinasi dan armada penjemput.

Farah menyebut sebagian besar konsumennya berasal dari luar kota seperti Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta, selain dari wisatawan lokal Semarang

Mereka cenderung memilih kapal karena waktu keberangkatan yang lebih fleksibel, serta harga yang lebih ramah dikantong.

Sementara itu, harga tiket pesawat mengikuti tarif dengan rute SRG-KWB Susi Air, dan pihak biro tidak mengambil keuntungan tambahan.

Berdasarkan laman Instagram @ppid_dishubjateng, harga tiket untuk Karimunjawa - Semarang Rp957.000 sedangkan Semarang-Karimunjawa Rp1.050.000.

Meski peminatnya belum ada, Farah menilai kehadiran penerbangan Susi Air memberikan opsi transportasi yang positif. 

“Semakin banyak pilihan transportasi, semakin bagus. Setiap orang punya kebutuhan masing-masing, ada yang waktunya terbatas, ada yang tidak,” ujarnya.

Baca juga: Penerbangan Semarang–Karimunjawa Dongkrak Kunjungan Wisatawan Asing

Biro Travel Menara Outdoor sendiri memasarkan rute penerbangan Semarang–Karimunjawa melalui media sosial pada akun Instagram @Menaraoutdoor_ dan tiktok Menara Outdoor.

Namun, keputusan penggunaan pesawat atau kapal sepenuhnya bergantung pada permintaan wisatawan.

“Bagus untuk jangka panjang. Transportasi ke Karimunjawa jadi lebih beragam, tinggal bagaimana minat wisatawan ke depan,” ujar Farah.

PENERBANGAN PERDANA: Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mencoba penerbangan perdana pesawat Susi Air rute Semarang-Karimunjawa Kabupaten Jepara, saat acara Inaugural Flight Susi Air Rute Semarang-Karimunjawa di Terminal Keberangkatan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jumat, 4 Juli 2025. Penerbangan perdana tersebut jadi momentum untuk menumbuhkan perekonomian baru. (Dok Pemprov Jateng)
PENERBANGAN PERDANA: Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mencoba penerbangan perdana pesawat Susi Air rute Semarang-Karimunjawa Kabupaten Jepara, saat acara Inaugural Flight Susi Air Rute Semarang-Karimunjawa di Terminal Keberangkatan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jumat, 4 Juli 2025. Penerbangan perdana tersebut jadi momentum untuk menumbuhkan perekonomian baru. (Dok Pemprov Jateng) (Istimewa)

Kunjungan Wisatawan

Penerbangan langsung dari Kota Semarang menuju Karimunjawa disebutkan mulai menunjukkan dampak terhadap sektor pariwisata, khususnya dalam menarik wisatawan mancanegara.

Hal itu menyusul dibukanya rute penerbangan Semarang (SRG) - Karimunjawa (KWB) dari maskapai Susi Air.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan, pihaknya melihat adanya peningkatan kunjungan, khususnya dari wisatawan mancanegara.

"Kalau bicara efeknya secara besar, kita belum lihat karena baru beberapa hari yang lalu. Namun kalau kita lihat sekarang ini sudah mulai banyak kunjungan wisatawan, khususnya mancanegara," kata Wing kepada Tribun Jateng di Balaikota Semarang, Rabu (23/7/2025).

Wing menjelaskan, jalur penerbangan ini memberikan kemudahan akses menuju Karimunjawa yang dikenal sebagai “surga” di wilayah utara Jawa Tengah.

Daya tarik utama Karimunjawa, seperti pantai berpasir putih hingga wisata bawah laut, menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan.

Menurut Wing, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang kini menjadi pintu masuk strategis bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona Karimunjawa melalui jalur udara.

Saat ini, penerbangan reguler telah dilakukan tiga kali dalam seminggu, yakni pada hari Jumat, Minggu, dan Senin.

Adapun diketahui, jadwal penerbangan dari Karimunjawa menuju Semarang pada pukul 08.40 WIB. Sedangkan rute Semarang menuju Karimunjawa terbang pada pukul 09.45 WIB.

"Artinya wisatawan yang menggunakan sudah ada. Karena kalau memang di bawah 8 seat seperti yang disampaikan Ibu Susi, Komisaris atau CEO dari Susi Air, kan tidak mungkin dilaksanakan terus-menerus. Ini Alhamdulillah berarti permintaan semakin meningkat," terangnya.

Wing juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Jepara, serta para pelaku pariwisata lainnya untuk terus memasarkan destinasi Karimunjawa.

“Kita berharap moda transportasi udara ini semakin diminati. Dan tentu, kami butuh dukungan semua pihak untuk bersama-sama mengangkat potensi ini ke tingkat nasional maupun internasional,” imbuhnya.

20250723_Pantai Tanjunggelam Karimunjawa, Jepara_1
WISATAWAN - Suasana wisatawan menikmati keindahan Pantai Tanjunggelam, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara.

Tiket Mahal

Hampir tiga mingguan sejak dibukanya kembali penerbangan ke Karimunjawa, Kabupaten Jepara pada 4 Juli 2025 kemarin, belum terlalu menyumbang secara signifikan peningkatan kunjungan wisatawan.

Camat Karimunjawa, Mu'adz menyampaikan sampai saat ini kunjungan ke Karimunjawa memang tidak mengalami kenaikan terlalu signifikan, semenja adanya penerbang ke Karimunjawa.

Menurutnya kapasitas yang kecil hingga jadwal penerbangan yang masih sedikit menjadi penyebabnya.

Diketahui, Maskapai Susi Air menggunakan pesawat Cessna 208 Grand Caravan berkapasitas 12 penumpang, dengan frekuensi tiga kali seminggu, setiap Jumat, Minggu, dan Senin.

Tak hanya itu, tarif yang dikenakan terbilang cukup mahal.

Semarang ke Karimunjawa dikenakan tarif Rp 1.050.000, Karimunjawa ke Semarang Rp 957.000, Yogyakarta ke Karimunjawa Rp 1.450.000, Karimunjawa ke Yogyakarta Rp 1.450.000.

"Kapasitas pesawat yang kesana 12 orang.Perminggu cuma dua - tiga kali, signifikan meningkatkan kunjungan tidak juga," kata Mu'adz kepada Tribunjateng, Rabu (23/7/2025).

Meski tidak menyumbang peningkatan wisatawan ke Karimunjawa, dibukannya kembali penerbangan itu hanya mempermudah trasnportasi warga setempat ataupun wisatawan.

Menurutnya akses pesawat terbang biasanya digunakan untuk para wisatawan manca negara yang tidak ingin menggunakan transportasi laut.

"Ada kemudahan untuk akses kesana bagi wisatawan asal Jogja, dan Semarang maupun wisatawan yang uangnya banyak dari luar negeri tidak mau ribet menggunakan kapal," ucapnya.

Ia menyebutkan transportasi udara itu saat ini sangat digandrungi oleh para wisatawan manca negara asal Eropa.

Dia menjelaskan penerbangan dari Karimunjawa pun saat ini masih selalu penuh.

"Turis Eropa itu rata rata, hingga pemilik hotel karimunjawa orang asing banyak menawarkan disitu.Memang terbantu sekali langsung enak, dari jogja karimun, selalu full," tuturnya.

Senada dengan hal itu, Kepala Desa Karimunjawa, Arif Setiawan menyampaikan dibukanya kembali penerbangan ke Karimunjawa hanyalah sebagai angin segar bagi para pengusaha yang bergerak dibidang wisata.

"Pengaruhnya ya nyenengin aja, ada alternatif trsportasi, temen - temen wisata juga menyambut dengan baik karena memang yang di harap harap," kata Arif.

Menurutnya dengan harga tiket yang masih mahal seharusnya sejalan dengan perbaikan infrastruktur jalan di Karimunjawa.

"Ada sedikit cuman, harga tiketnya masih teritung tinggi dan insfrastfuktur jalan kudu segera di perbaiki," ungkapnya.

Arif pun ingin adanya penerbangan Karimunjawa bisa menggunakan pesawat cukup besar dan harga lebih terjangkau.

"Harapanya ada pesawat kayak dulu, lebih besar dan harga lumayan terjangkau. Kalau sekarang kan kecil dan lumayan mahal.Kalau bisa tetep konsisten biar temen temen pelaku untuk mempromosikan tidak bingung jadwalnya," harapnya.

Di sisi lain, Kepala Disparbud Jepara, Eko Udyyono menyebutkan adanya peningkatan kunjungan wisawatan setelah adanya penerbangan kembali ke Karimunjawa.

"Saat ini sudah cukup lumayan untuk kegiatan pesawat di Karimunjawa.Pertama kali datang langsung penuh," kata Eko.

Menurutnya harga tiket pesawat saat ini masih cukup terjangkau.

Baca juga: "Saya Ikhlas" Tanggapan Keluarga Korban Kapal Terbakar di Laut Karimunjawa

"Pesawat ini tidak terlalu beda jauh dengan harga kapal.Harga kapal 240 - 300 pesawat di angka 1 juta 200an.Banyak yang tertarik ke pesawat juga, kapasitas cuma 12, lumayan," ucapnya.

Bagi dia, adanya jalur udara ini sangat membantu bagi wisawatan yang tidak bisa menggunakan jalur laut.

"Dengan adanya pesawat ini transportasi sangat membantu saat kedaruratan bagi mereka terkadang tidak mau mabok kapal.Menjadi salah satu solusi, biaya karimunjawa lumayan beda," tutupnya. (ito/idy/rad)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved