Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Rosdewi Tak Menyangka Insiden Satu Pesanan Membuat Akunnya Diblokir, Kini Jadi Pemulung

Nasib pilu dialami oleh Rosdewi (40), seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Jambi. Ia menangis haru setelah akun Grab miliknya dibekukan.

|
Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
tribunnews.com
ILUSTRASI OJOL - Nasib pilu dialami oleh Rosdewi (40), seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Jambi. Ia menangis haru setelah akun Grab miliknya dibekukan (suspend) akibat konflik dengan salah satu konsumen 

Rosdewi Tak Menyangka Insiden Satu Pesanan Membuat Akunnya Diblokir, Kini Jadi Pemulung

TRIBUNJATENG.COM - Nasib pilu dialami oleh Rosdewi (40), seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Jambi. 

Ia menangis haru setelah akun Grab miliknya dibekukan (suspend) akibat konflik dengan salah satu konsumen yang sempat viral di media sosial.

Insiden itu terjadi pada Minggu, 20 Juli 2025, dan menjadi sorotan publik usai video pertengkaran antara Rosdewi dan pelanggan menyebar luas. 

Dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com, Rosdewi mengungkapkan bahwa ia sudah bekerja sebagai driver Grab sejak 2016 dan baru kali ini mengalami masalah serius dengan penumpang.

Bermula dari QRIS

Kejadian berawal saat Rosdewi menerima dua pesanan makanan, salah satunya dari konsumen bernama Alika Alihandra di kawasan Perumahan Vila Kenali, Kota Jambi. 

Ia mengantar pesanan milik Alika terlebih dahulu karena konsumen tersebut memesan lebih dulu.

Setelah pesanan diserahkan, Rosdewi meminta pembayaran melalui QRIS, namun notifikasi pembayaran tak kunjung masuk ke aplikasinya. 

Ia menunggu sambil memperlihatkan bahwa sistem belum mencatat adanya transaksi. 

2025723_sosok Rosdewi
SOSOK ROSDEWI - Nasib pilu dialami oleh Rosdewi (40), seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Jambi. Ia menangis haru setelah akun Grab miliknya dibekukan (suspend) akibat konflik dengan salah satu konsumen yang sempat viral di media sosial.

Konsumen berdalih bahwa pembayaran akan dilakukan oleh orang lain, dengan cara mengirim foto QR melalui WhatsApp.

“Awalnya saya pikir biasa aja, mungkin jaringan lambat. Tapi saya tunggu lama, tetap enggak masuk juga pembayarannya,” jelas Rosdewi.

Rosdewi pun meminta pembayaran secara tunai, namun konsumen menolak. Ia bahkan harus menunggu hingga 30 menit di depan rumah, sementara pelanggan lain juga menanti pesanannya.

“Saya cuma minta dibayar tunai aja, karena saya dikejar waktu dan takut kena komplain dari konsumen lain,” katanya.

Karena belum ada pembayaran yang masuk, Rosdewi mengambil keputusan untuk mengantar pesanan kedua terlebih dahulu, sambil kembali lagi nanti ke alamat sebelumnya.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved