Dulu Akrab Bak Kakak Adik, Nikita Mirzani Acungkan Jari Tengah ke Sosok Ini di Sidang TPPU

Dulu Akrab Bak Kakak Adik, Nikita Mirzani Acungkan Jari Tengah ke Sosok Ini di Sidang TPPU

TRIBUNJATENG.COM - Persidangan kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang melibatkan Nikita Mirzani dan Reza Gladys kembali digelar.

Sidang berlangsung panas dan memunculkan momen mengejutkan.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah sikap Nikita terhadap mantan sahabatnya, Fitri Salhuteru.

Baca juga: 2 Modus Sindikat Tegal dan Pekalongan Penipuan Fake Retur Viral, Rugikan Ekspedisi dan Seller

Fitri Salhuteru datang ke persidangan dan duduk di bangku pengunjung.

Tidak seperti dulu, kali ini ia bukan lagi pendukung Nikita.

Fitri justru hadir mendukung Reza Gladys, pihak yang kini berseteru dengan Nikita Mirzani.

Padahal, dulunya Nikita dan Fitri dikenal sangat dekat bak kakak adik.

Mereka sering terlihat bersama dan saling membela di hadapan publik.

Namun kini, hubungan itu tampaknya sudah benar-benar berakhir.

Di ruang sidang, Fitri terlihat merekam beberapa kejadian penting.

Salah satunya adalah saat pengacara Nikita memohon sesuatu kepada majelis hakim dan mendapat sorakan dari sejumlah pengunjung.

Fitri ikut merekam momen itu.

Mengutip Grid.Id, Nikita Mirzani menyadari dirinya sedang direkam.

Baca juga: Rincian Aset Prabowo Subianto di LHKPN 2025, Terbesar dari Surat Berharga Rp 1,7 Triliun

Melihat Fitri mengarahkan kamera ke arahnya, Nikita pun memberi reaksi mengejutkan.

Ia mengangkat jari tengah ke arah Fitri Salhuteru sambil memberikan senyum sinis.

Momen ini langsung ramai dibicarakan.

Fitri pun mengunggah responsnya melalui media sosial.

Ia menulis kalimat yang menohok dan penuh sindiran.

"Permintaan anak saya korban bully terdakwa.

Video call sebelum sidang.

Jangan kau kira anak saya tidak bisa angkat jari (tengah) untuk pembully dan ini mewakili kalian semua korban bully terdakwa," tulis Fitri Salhuteru.

Fitri Salhuteru sendiri terlihat mengunggah foto layar handphone yang memperlihatkan sedang melakukan video call dengan seseorang.

Sidang lanjutan TPPU Reza Gladys vs Nikita Mirzani belum selesai.

Proses hukum masih akan berjalan panjang.

Hari ini, Reza Gladys hadir bersama suaminya, Attaubah Mufid, yang juga dijadwalkan memberikan kesaksian.

Belum ada keterangan resmi dari kuasa hukum Nikita terkait sikap kliennya terhadap Fitri. 

Nikita Mirzani Teriak di Sidang Sebelumnya

Suasana tegang terjadi dalam ruang mediasi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan saat artis Nikita Mirzani tiba-tiba meluapkan emosinya. Ia terdengar berteriak "bohong" di tengah proses mediasi, yang membahas gugatan wanprestasi terhadap Reza Gladys, Selasa (8/7/2025).

Ketegangan bermula ketika Nikita mengetahui bahwa Reza Gladys, pihak tergugat, ternyata tidak hadir dalam sidang tersebut. Padahal, sebelumnya kuasa hukum Reza sempat menyebut kliennya sudah berada di area pengadilan, membuat Nikita merasa dibohongi.

"Karena lawyer-nya banyak bohong, katanya Reza mau ke sini, udah di parkiran," ucap Nikita Mirzani, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (8/7/2025).

Menurut Nikita, inkonsistensi keterangan dari tim kuasa hukum Reza Gladys menjadi pemicu kemarahannya. Ia bahkan menyebut pihak lawan tidak sinkron dalam memberi penjelasan kepada majelis maupun media.

"Bodohnya mereka nggak sinkron, yang satu bilang di parkiran, yang satu lagi ngapain," terangnya.

Nikita juga mengisyaratkan kekecewaannya karena mediasi tidak mempertemukannya langsung dengan Reza Gladys. Padahal, ia berharap bisa menyelesaikan persoalan secara terbuka dalam forum yang sah.

"Harusnya dia dihadirkan, kecewa lah," ucap Nikita.

Lebih lanjut, Nikita menyoroti kualitas argumentasi dari tim kuasa hukum Reza yang menurutnya tidak mampu menjelaskan secara gamblang isi dari gugatan wanprestasi tersebut.

"Yang diwajibkan harusnya dia hadir, terus lawyer-nya juga tidak bisa ngomong menjelaskan wanprestasi itu apa," sambungnya.

Akibat ketidakhadiran tergugat dan tidak tercapainya kesepakatan, proses mediasi pun berakhir tanpa hasil. Kuasa hukum Nikita, Fahmi Bachmid, menegaskan bahwa proses mediasi resmi dinyatakan gagal.

"Mediasinya gagal," jelas Fahmi Bachmid. (*)