Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

675 Aparat Gagal Bendung Kericuhan, Pengajian Rizeiq Shihab di Pemalang Berakhir Bentrok Berdarah

Pengajian yang menghadirkan tokoh Muhammad Rizieq Shihab di Kabupaten Pemalang berujung ricuh, Kamis (24/7) dini hari.

Dok warga dan screenshot video sosmed
PENGAJIAN RICUH - Pengajian yang menghadirkan tokoh FPI Habib Rizieq Sihab (HRS) di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang berujung ricuh, pada Kamis (24/7/2025) dini hari. Dua kelompok massa yang terlibat bentrokan tersebut dari organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS), yang menolak kedatangan HRS, dan massa dari Front Pembela Islam (FPI) yang memberikan dukungan atas kehadiran tokoh tersebut. (Dok warga dan screenshot video sosmed) 

Sementara, satu pasien yang berinisial S (43), warga Wonosobo, saat ini masih dalam perawatan intensif diketahui mengalami penurunan kesadaran.

Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka di sembilan titik pada bagian kepala.

"Tidak ada luka di tubuh bagian lain, seluruh luka ada di kepala. Diduga akibat hantaman benda tumpul," jelas dr Ofi.

Menurut dia, kondisi pasien itu masih gelisah dan belum stabil.

Pihak rumah sakit terus melakukan pemantauan, dan penanganan medis lanjutan.

Sementara, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut, tercatat belasan korban akibat bentrok tersebut, terdiri dari sembilan korban luka dari PWI LS dan dua korban dari massa FPI.

Korban sisanya meliputi empat anggota Polri.

"Para korban polisi terkena lemparan batu di kepala dan muka, ada yang dirawat di rumah sakit, adapula yang rawat jalan," katanya, Kamis (24/7).

Rapat koordinasi

Sebelum acara itu dilakukan, menurut dia, polisi mengeklaim telah ada rapat koordinasi bertajuk cipta kondisi yang dihadiri perwakilan Pemda Pemalang, Kodim 0711, Polres Pemalang, dan kedua perwakilan ormas FPI dan PWI LS di Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Pemalang, Rabu (16/7).

Artanto menuturkan, hasil rapat disepakati kedua ormas tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar, dan isi ceramah tidak bersifat provokatif.

Sehari sebelum kejadian, dia menambahkan, telah dilakukan pula langkah persiapan teknis pengamanan.

Namun, kedua kelompok ormas tetap melakukan adu pukul yang berjarak 50 meter dari panggung utama yang terdapat Rizieq Shihab sedang ceramah.

Artanto menyebut, telah mengantisipasi kegiatan tersebut dengan menerjunkan 675 personel gabungan dari kepolisian maupun aparat keamanan lain sejak sebelum acara pengajian dimulai.

"Upaya pengamanan sudah ada, pemerintah daerah sudah melakukan rapat sebelumnya untuk antisipasi kegiatan itu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved