Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Kota Pekalongan Gencarkan Wajib Belajar 13 Tahun, Pendidikan Anak Dimulai Sejak Dini

Pemerintah Kota Pekalongan terus menguatkan komitmen dalam memperluas akses pendidikan anak sejak usia dini.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: rival al manaf
Dok Kominfo Kota Pekalongan  
SOSIALISASI WAJIB BELAJAR - Dinas Pendidikan Kota Pekalongan saat menggelar sosialisasi wajib belajar 13 tahun, di ruang Buketan, Kantor Sekretariat Daerah Kota Pekalongan, Jumat (25/7/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Bunda PAUD Kota Pekalongan, para pengawas pendidikan, Pokja PAUD, tenaga pendidik, serta narasumber dari Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan terus menguatkan komitmen dalam memperluas akses pendidikan anak sejak usia dini melalui program nasional Wajib Belajar 13 Tahun.

Langkah ini ditandai dengan pelaksanaan sosialisasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, di Ruang Buketan, Kantor Sekretariat Daerah Kota Pekalongan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bunda PAUD Kota Pekalongan, para pengawas pendidikan, Pokja PAUD, tenaga pendidik, serta narasumber dari Direktorat PAUD Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Baca juga: Pemkot Tegal Bakal Masukan Edukasi Mata Uang ke Kurikulum SD dan SMP

Baca juga: Terapung di Laut saat Kapal Barcelona V Terbakar, Orang Tua Shintia Tetap Hadiri Wisuda di UKSW

Program wajib belajar 13 tahun yang digagas pemerintah pusat mewajibkan, satu tahun pendidikan prasekolah sebelum memasuki jenjang sekolah dasar.

Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya, menyampaikan bahwa program ini bukan sekadar kebijakan administratif, tetapi merupakan langkah strategis dalam memenuhi hak anak atas pendidikan yang berkualitas sejak dini.

"Program ini adalah wujud nyata komitmen kita untuk memastikan setiap anak di Kota Pekalongan mendapatkan pendidikan layak sejak usia dini, bukan baru dimulai dari SD. Sosialisasi ini menjadi bagian penting untuk menyamakan persepsi lintas pemangku kepentingan," terang Inggit saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Mingg (27/7/2025).

Ia menambahkan, keberhasilan program Wajib Belajar 13 tahun sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat. Bunda PAUD, pendidik, dan pengawas memiliki peran sentral dalam mengawal pelaksanaannya di lapangan.

"Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan yang menyeluruh, kami optimistis bahwa program wajib belajar 13 tahun dapat berjalan efektif dan memberi dampak jangka panjang bagi generasi masa depan," tambahnya.

Sementara itu, Deni Wijaya Utama dari Direktorat PAUD Kemendikdasmen menjelaskan bahwa pendidikan sejak usia 1 tahun adalah bagian dari masa golden age yang sangat menentukan masa depan anak.

"Di usia 0-6 tahun, perkembangan otak anak sangat pesat. Pendidikan usia dini adalah fondasi yang membentuk karakter, literasi awal, hingga kesiapan anak dalam memasuki jenjang pendidikan berikutnya," ujar Deni.

Kemudian, untuk mendukung keberhasilan program ini, pemerintah pusat mendorong dua strategi besar, yaitu peningkatan mutu PAUD dan penguatan tata kelola.

Peningkatan mutu dilakukan melalui akreditasi satuan PAUD, peningkatan kualitas pembelajaran, peningkatan kompetensi pendidik, serta pengembangan layanan PAUD Holistik Integratif (PAUD HI).

"Sementara penguatan tata kelola mencakup penyusunan kebijakan pendukung, koordinasi lintas sektor, penguatan kelembagaan, serta dukungan anggaran," ucapnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved