Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pendaki Meninggal

Kronologi Pendaki Meninggal di Gunung Slamet, Sebelumnya Sempat Rasakan Sakit di Pos Lima

Kronologi seorang pendaki ditemukan meninggal dunia di Gunung Slamet Purbalingga, Jawa Tengah diungkap Kantor SAR Cilacap.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
Tim SAR Cilacap
Proses Evakuasi — Tim SAR Gabungan saat sedang melakukan evakuasi seorang pendaki yang dilaporkan meninggal dunia setelah sakit di pos lima Gunung Slamet via Bambangan Purbalingga, Sabtu (26/7/2025) malam.  

TRIBUNJATENG.COM - Kronologi seorang pendaki ditemukan meninggal dunia di Gunung Slamet Purbalingga, Jawa Tengah diungkap Kantor SAR Cilacap.

Korban bernama Yuswandi (46) warga Desa Cibadak, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Ia ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di jalur pendakian Gunung Slamet via Bambangan pada Sabtu (26/7/2025). 

Kepala kantor SAR Cilacap, M Abdullah mengungkapkan kronologi kejadian tersebut bermula saat pos Gunung Slamet menerima laporan dari seorang porter.

Laporan itu berisi pesan bahwa ada satu orang pendaki bernama Yuswand membutuhkan bantuan sekitar pukul 16.30 WIB, Sabtu (26/7/2025). 

Baca juga: Pendaki Asal Sukabumi Meninggal di Pos Lima Gunung Slamet Purbalingga Usai Dilaporkan Sakit

Baca juga: Kronologi Mahasiswa UMP Tewas di Hutan Lereng Gunung Slamet, Sempat Beri Isyarat Minta Tolong

"Namun, pada pukul 17.45 WIB korban dinyatakan meninggal dunia oleh temannya yang berprofesi sebagai dokter," katanya dalam keterangan resmi yang diterima tribunjateng.com, Minggu (27/7/2025). 

EVAKUASI PENDAKI - Tim SAR Gabungan saat sedang melakukan evakuasi seorang pendaki yang dilaporkan meninggal dunia setelah sakit di pos lima Gunung Slamet via Bambangan Purbalingga, Sabtu (26/7/2025) malam. Dok Tim SAR Cilacap
EVAKUASI PENDAKI - Tim SAR Gabungan saat sedang melakukan evakuasi seorang pendaki yang dilaporkan meninggal dunia setelah sakit di pos lima Gunung Slamet via Bambangan Purbalingga, Sabtu (26/7/2025) malam. Dok Tim SAR Cilacap (IST)

 

Selanjutnya, tim rescue pun berangkat menuju ke lokasi sekitar pukul 18.45 WIB dengan membawa peralatan lengkap. 

"Sekitar pukul 21.11 WIB Tim SAR Gabungan tiba di pos empat dan bertemu dengan porter," katanya. 

Pendaki pun berhasil untuk dievakuasi dan tiba di View Slamet sekitar pukul 00.30 WIB. 

"Otopsi korban dilakukan oleh pihak kepolisian, selanjutnya korban dibawa menggunakan ambulance ke RSUD Purbalingga," katanya.

Lebih lanjut, proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Inafis dan RSUD Purbalingga selesai sekitar pukul 01.25 WI. Korban diketahui telah meninggal dunia dan memiliki riwayat hipertensi. 

"Setelah pemeriksaan selesai korban selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga dan korban diberangkatkan menuju rumah duka di Sukabumi," pungkasnya.

Bulan Lalu Juga Ada Korban

Bulan lalu, Mahasiswa Universitas Purwokerto (UMP) Fakultas Agama Islam bernama Bramasta Ahmad Rifai (20) asal Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan, Purbalingga meninggal dunia.

Bram meninggal di hutan dan sempat dibawa ke puskesmas.

Pada Minggu (22/6/2025) pukul 09.00 WIB korban bersama tiga temannya, Khama Putra Pambudi (18), Tri Anjar Prasetyo (18), dan Muhammad Lutfi Syarif (19) berangkat dari tempat kos menuju ke Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden. 

Kepergian mereka ke Kalipagu dalam rangka mengerjakan tugas LDC berbahasa Inggris. 

Tugas mereka adalah membuat dokumentasi foto dan vidio di tengah hutan, di lereng selatan Gunung Slamet

Setibanya di lokasi, mereka beristirahat karena kelelahan setelah melewati jalur yang terjal dan lumayan jauh. 

Kemudian mereka mulai mengambil dokumentasi berupa foto dan video di lokasi.

Setelah dokumentasi selesai, korban mengajak Khama Putra Pambudi dan Tri Anjar Prasetyo untuk berenang. 

Namun, ajakan tersebut ditolak karena keduanya merasa lelah dan tidak bisa berenang. 

Korban kemudian memutuskan berenang sendiri di Kedung Kali Rambat, Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturtaden.

Awalnya korban sempat menuju tengah kedung, kembali ke pinggir, lalu berenang ke tengah lagi. 

Di tengah kedung, korban tampak kesulitan dan memberi isyarat meminta pertolongan kepada kedua saksi.

"Jadi korban berenang sendirian, nah saat berenang diduga mengalami kram, karena sempat terlihat kesulitan dan meminta tolong kepada temannya," ujar Kapolsek Baturraden Plt Iptu Mufied Bayu Aji, kepada Tribunbanyumas.com, Minggu (22/6/2025) sore. 

Temannya yang mengetahui korban memberi isyarat minta tolong, namun mereka tidak bisa berenang.

Kemudian meminta bantuan pengunjung lain yang hendak menuju Curug Pengantin. 

"Korban berhasil diangkat dari dasar kedung dalam keadaan tidak sadarkan diri," imbuhnya. 

Pada pukul 12.30 WIB, warga Dusun Kalipagu mengevakuasi korban ke Balai RW setempat.  

Selanjutnya tim Inafis Polresta Banyumas bersama dr. Dewi Permatasari dari Puskesmas Baturraden II tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah.

Hasil Pemeriksaan luar oleh dr. Dewi Permatasari dan Tim Inafis Polresta Banyumas, diketahui perkiraan waktu kematian kurang dari 3 jam sebelum pemeriksaan.

Tidak ada tanda kekerasan fisik, tidak ditemukan luka luar, sehingga diprediksi penyebab kematian murni karena tenggelam.

Selanjutnya, pukul 15.05 WIB, jenazah korban dibawa ke RSUD Margono Soekarjo, Purwokerto, untuk menunggu kedatangan keluarga serta keputusan terkait otopsi lebih lanjut. (jti) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved