Berita Jateng
Waspada Hujan Es di Jateng: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem hingga 30 Juli
BMKG peringatkan potensi hujan es di Jateng dan cuaca ekstrem akibat gelombang Rossby. Waspadai dampaknya hingga 30 Juli 2025.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Fenomena hujan es di Jateng kembali terjadi dan memicu perhatian publik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan resmi mengenai potensi peningkatan curah hujan disertai cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah, yang diperkirakan berlangsung hingga 30 Juli 2025.
Salah satu peristiwa yang menguatkan peringatan ini adalah hujan es yang mengguyur kawasan Boja, Kendal, pada Minggu (27/7/2025).
Cuaca ekstrem tersebut menjadi indikasi kuat adanya gangguan atmosfer yang signifikan di wilayah tengah Pulau Jawa.
Menurut penjelasan Forecaster Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang, Ferry Oktarisa, fenomena ini terjadi akibat kombinasi beberapa faktor meteorologis yang saling memengaruhi.
Faktor Cuaca yang Memicu Fenomena Ini
- Gelombang atmosfer Rossby yang aktif di wilayah Jawa
- Suhu muka laut yang cenderung hangat
- Kelembapan udara tinggi di berbagai lapisan atmosfer
Ketiga faktor tersebut menciptakan kondisi udara yang labil, sehingga memicu terbentuknya awan konvektif (cumulonimbus). Awan jenis ini dapat menghasilkan hujan deras, angin kencang, bahkan hujan es.
Wilayah Mana yang Berpotensi Terkena Dampak Cuaca Ekstrem?
BMKG menyebut wilayah dengan risiko tertinggi meliputi:
Pegunungan Tengah Jawa Tengah
Dataran tinggi
Pesisir selatan Jateng
Menurut Ferry, fenomena hujan es di Jateng lebih berpeluang terjadi di dataran tinggi dan kawasan perbukitan. Namun, dampak cuaca ekstrem tidak terbatas di satu wilayah.
Gelombang Rossby yang aktif bahkan turut memengaruhi sebagian besar Pulau Jawa, termasuk wilayah Jawa Timur.
Mengapa Cuaca Ekstrem Bisa Terjadi Saat Musim Kemarau?
Secara klimatologis, Indonesia masih berada dalam periode kemarau. Namun BMKG menjelaskan bahwa kondisi saat ini bisa dikategorikan sebagai kemarau basah.
Apa Itu Kemarau Basah?
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Usulkan Aplikasi Pelayanan Publik Diintegrasikan Secara Nasional |
![]() |
---|
Profil Rohmat Marzuki, Anggota DPRD Jawa Tengah Yang Dilantik Jadi Wakil Menteri Kehutanan |
![]() |
---|
Polda Jateng Pastikan Pelayanan SKCK Optimal di Tengah Lonjakan Pemohon |
![]() |
---|
Gubernur Ahmad Luthfi Jamin Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Jateng Tidak Naik |
![]() |
---|
Mudahkan Layanan Masyarakat, Ahmad Luthfi Luncurkan Modernisasi Pembayaran Bus Trans Jateng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.