Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Otomotif

Klarifikasi Wuling Soal Harga Mobil Listrik Binguo Turun Hingga Ratusan Juta, Pemilik Buat Petisi

Sedang ramai jadi perbincangan di dunia otomotif terkait harga mobil listrik Wuling Binguo yang turun hingga ratusan juta.

Editor: rival al manaf
Kompas.com/Nanda
Wuling Binguo 

TRIBUNJATENG.COM - Sedang ramai jadi perbincangan di dunia otomotif terkait harga mobil listrik Wuling Binguo yang turun hingga ratusan juta.

Harga baru yang jauh lebih murah di bulan Juli 2025 itu membuat pemilik lama yang baru membeli bulan-bulan sebelumnya kecewa.

Hal itu karena disebutkan hanya dalam waktu 4 bulan harga baru mobil listrik itu turun hingga Rp 180 juta.

Mereka yang membeli mobil itu di harga kisaran Rp 400 an juta merasa dirugikan.

Baca juga: Wuling Binguo EV Kini Dijual Rp 100 Jutaan, Apa Spesifikasinya

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Wuling Mitra EV, Mobil Listrik Komersial Pertama, Sekali Charge 400 KM

Mengenai maraknya kabar diskon fantastis di lapangan, Brian Gomgom, Brand Communication Senior Manager Wuling Motors, menjelaskan bahwa hal tersebut murni berasal dari strategi masing-masing diler.

Wuling sebagai prinsipal tidak terlibat dalam penetapan harga tersebut dan tidak pernah merilis kebijakan penurunan harga secara nasional.

“Hanya dari diler, bukan dari Wuling. Perlu diperjelas, Wuling tidak pernah melakukan revisi dan penurunan harga.

Yang terjadi adalah special deal yang ditawarkan oleh diler,” kata dia.

“Meluruskan yang ada di media sosial, kami tegaskan kami tidak pernah melakukan itu.

Diler punya strategi dan unit bisnis sendiri, jadi strategi tersebut murni dari diler," lanjutnya.

Buat Petisi

Potongan harga tersebut memicu reaksi beragam dari pengunjung maupun pemilik awal kendaraan tersebut.

Salah satunya muncul petisi di media sosial yang dibuka oleh Zyovanni Satya Negara dengan tulisan, "Kami dirugikan! Harga Wuling Binguo EV turun Rp 180 juta dalam 7 bulan!".

Petisi tersebut telah ditandatangani oleh 449 orang, yang sebagian besar merupakan pemilik dari Binguo ev.

Dikutip dari Kompas.com, Zyovanni Satya Negara membenarkan bahwa dirinya yang membuat petisi tersebut.

Ia menjelaskan bahwa petisi itu dibuat pada akhir Juli 2025 sebagai bentuk keprihatinan atas penurunan harga ekstrem dari Wuling Binguo ev.

"Saya merasa sangat dirugikan ketika mengetahui bahwa mobil yang saya beli (pada Februari 2025) seharga Rp 419 juta (OTR Sumatra Barat), dengan diskon hanya sekitar Rp 90 juta dan dicicil selama 5 tahun dengan angsuran Rp 8 juta per bulan, turun harganya hingga Rp 180 juta hanya dalam waktu 4 bulan," kata Zyovanni, Jumat (1/8/2025).

"Teman saya bahkan membeli unit Binguo secara tunai seharga Rp 330 juta. Uang tersebut ia kumpulkan dari warisan orang tua dan bantuan saudara, karena mobil lamanya sudah sangat tua.

Sekarang, harga barunya hanya sekitar Rp 230 juta.

Artinya, harga mobil bekas seperti milik kami tentu anjlok jauh lebih rendah lagi," lanjutnya.

Maka dari itu, ia membuka petisi untuk menyuarakan tuntutan kepada pihak Wuling agar memberikan sejumlah kompensasi kepada pemilik awal Binguo ev.

"Seperti yang dilakukan Chery kepada konsumennya, bisa berupa cashback, atau tambahan benefit, trade-in support.

Tujuannya adalah untuk memulihkan kepercayaan konsumen dan menunjukkan bahwa Wuling menghargai loyalitas para pelanggannya," kata dia.

Zyovanni juga menegaskan bahwa petisi ini dibuat bukan sebagai bentuk serangan, melainkan panggilan untuk keadilan, agar seluruh konsumen diperlakukan secara setara.

"Saya kira kondisi ini juga merugikan pihak leasing, karena nilai jaminan fidusia turun drastis.

Situasi seperti ini benar-benar merusak tatanan industri otomotif di Indonesia, baik dari sisi konsumen maupun lembaga pembiayaan," kata Zyovanni.

Terkait diskon yang fantastis untuk kedua mobil listriknya, Wuling Motors juga telah memberikan klarifikasi dan menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan penyesuaian atau revisi harga secara resmi dari pabrikan.  (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved