Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

10 Fakta Dedi Mulyadi Vs Atalia Praratya, Soal Rombel 50 Siswa dan Sekolah Negeri di Jabar

Cek 10 fakta lengkap soal debat Dedi Mulyadi vs Athalia Praratya terkait rombongan belajar 50 siswa di sekolah negeri Jawa Barat.

Editor: Awaliyah P
KOLASE
SOAL SEKOLAH - Dedi Mulyadi menjawab kritik Atalia Praratya soal rombongan kelas berisi 50 siswa. Menurut istri Ridwan Kamil hal itu tidak ideal. 

10 Fakta Dedi Mulyadi Vs Atalia Praratya, Soal Rombel 50 Siswa dan Sekolah Negeri di Jabar

TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini 10 fakta Dedi Mulyadi vs Atalia Praratya.

Dedi Mulyadi menjawab kritik yang diberikan oleh Atalia Praratya selaku anggota Komisi VIII DPRD Jawa Barat.

Dalam kritiknya, Atalia Praratya menyoroti kebijakan sekolah negeri di Jabar dan soal rombongan belajar yang beranggotakan 50 siswa per kelas.

Baca juga: Tangis Pilu Sumiati, Tak Kuasa Lihat Anak Menitikan Air Mata Karena Ayahnya Hilang di Sungai Klawing

Atalia Praratnya menganggap hal tersebut tidak ideal.

Selengkapnya, inilah 10 fakta Dedi Mulyadi vs Atalia Praratya:

1. Atalia Kritik Rombel 50 Siswa

Anggota Komisi VIII DPRD Jawa Barat, Atalia Praratya, mengkritik kebijakan sekolah negeri di Jabar yang memiliki rombongan belajar (rombel) hingga 50 siswa per kelas.

Menurutnya, hal itu tidak ideal dan membebani proses belajar mengajar.

2. Dedi Mulyadi Jawab Langsung di Video

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi langsung kritik tersebut lewat video pernyataan di media sosial.

Ia mengatakan kebijakan itu terpaksa dilakukan demi mencegah anak-anak putus sekolah.

3. Terpaksa

Dedi menyampaikan bahwa jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas hanya terjadi di sekolah tertentu saja.

"Saya juga merasa prihatin atas ruang kelas di Jawa Barat yang diisi oleh 43-50 siswa."

"Tapi perlu diketahui, itu hanya terjadi di 38 sekolah. Dan itu pun kami lakukan secara terpaksa," ujar Dedi.

4. Hanya 38 Sekolah yang Mengalami Rombel 43-50 Siswa

Menurut Dedi, kondisi rombel besar tersebut tidak merata di semua sekolah.

Hanya ada 38 sekolah yang mengalami kondisi itu.

5. Rumah Siswa Dekat Sekolah, Tak Bisa Dipindah Jauh

Dedi menjelaskan bahwa siswa-siswa yang masuk rombel besar itu mayoritas tinggal dekat sekolah.

"Mereka tinggal rumahnya dekat sekolah."

"Jadi kalau dia harus bergeser ke tempat lain yang jauh, bisa jadi mereka putus sekolah," kata Dedi.

6. Dibanding Tidak Sekolah, Lebih Baik Ditampung Dulu

Dedi menilai lebih baik menampung siswa dalam kondisi kelas yang kurang ideal, daripada mereka tidak sekolah sama sekali.

"Dibandingkan mereka tidak sekolah, lebih baik ditampung dulu meski dalam kondisi kurang ideal," katanya.

7. Perbandingan dengan Sekolah Rakyat Dinilai Tidak Tepat

Atalia membandingkan sekolah negeri dengan Sekolah Rakyat yang hanya punya 25 siswa per kelas.

Dedi menyebut itu tidak sebanding, karena Sekolah Rakyat mendapat perhatian khusus dari Presiden.

"Sekolah Rakyat itu bagian dari kepedulian Presiden terhadap anak-anak miskin, agar bisa naik kelas menjadi kelas menengah baru Indonesia. Saya sangat mendukung hal itu," ujar Dedi.

8. Daya Tampung Sekolah Negeri Hanya 40 Persen

Dedi mengungkapkan bahwa sekolah negeri di Jawa Barat tidak mampu menampung seluruh lulusan SMP.

Dari sekitar 800.000 lulusan SMP, hanya 40 persen saja yang bisa masuk SMA atau SMK negeri.

9. Minim Pembangunan Sekolah Sejak 2020

Dedi menyebutkan data pembangunan sekolah baru sangat rendah sejak 2020:

2020: 0 sekolah baru
2021: 2 SMA
2022: 1 unit
2023: 6 unit (1 SMA, 3 SMK, 2 SLB)
2024: 5 unit (1 SLB, 3 SMA, 1 SMK)
2025: 15 unit (11 SMK, 2 SLB, 2 SMA)

"Tahun 2020 tidak membangun satu pun USB. Tahun 2021 hanya 2 SMA."

"Tahun 2022 hanya 1 unit."

"Tahun 2023 membangun 6 unit: 1 SMA, 3 SMK, dan 2 SLB."

"Tahun 2024 membangun 5 unit: 1 SLB, 3 SMA, dan 1 SMK."

"Tahun 2025 ini 15 unit: 11 SMK, 2 SLB, dan 2 SMA," bebernya.

10. Janji Bangun 50 Sekolah Baru Tahun Depan

Dedi berjanji akan meningkatkan pembangunan sekolah negeri mulai tahun depan.

"Insya Allah tahun depan kami bangun 50 unit sekolah baru agar anak-anak bisa sekolah dengan baik," katanya.

Dedi menutup pernyataannya dengan ucapan hormat kepada Atalia dan suaminya, mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

"Terima kasih atas perhatian Ibu. Salam hormat buat Pak RK."

"Semoga Bapak dan Ibu sehat dan bahagia selalu," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved