Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, BPBD Banyumas Imbau Warga Tetap Tenang dan Waspada

Aktivitas vulkanik Gunung Slamet, salah satu gunung api aktif di Jawa Tengah, mengalami peningkatan aktifitas dalam sepekan terakhir. 

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
GUNUNG SLAMET - Pantauan aktifitas Gunung Slamet berdasarkan pengamatan di Desa Karangturi, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Rabu (6/8/2025). Aktivitas vulkanik Gunung Slamet, salah satu gunung api aktif di Jawa Tengah, mengalami kenaikan aktifitas dalam sepekan terakhir. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Aktivitas vulkanik Gunung Slamet, salah satu gunung api aktif di Jawa Tengah, mengalami peningkatan aktifitas dalam sepekan terakhir. 


Meski statusnya masih berada pada Waspada Level II, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas mengimbau masyarakat tetap tenang, waspada, dan mematuhi radius aman 2 kilometer dari puncak.


Peningkatan ini terpantau jelas pada data Pos Pengamatan Gunungapi Slamet periode 28 Juli - 5 Agustus 2025. 


Gempa low frekuensi yang berkaitan dengan pergerakan fluida magma di bawah permukaan melonjak dari 25 kejadian pada 28 Juli menjadi 74 kejadian pada 5 Agustus. 


Asap kawah juga mengalami perubahan, dari semula bertekanan lemah setinggi 100 - 200 meter, kini menjadi bertekanan lemah hingga sedang dengan ketinggian mencapai 300 meter dan intensitas bervariasi dari tipis hingga tebal.


Kepala BPBD Banyumas, Budi Nugroho, membenarkan adanya peningkatan tersebut. 


"Memang ada peningkatan dari sisi visual dan kegempaan, terutama gempa low frekuensi. 


Tapi status Gunung Slamet masih Waspada. Kami imbau warga tidak panik, namun tetap mematuhi radius aman yang sudah ditetapkan," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (6/8/2025).


Selain itu, jumlah gempa hembusan bertambah dari satu menjadi tiga kejadian, mengindikasikan pelepasan gas dari kawah yang lebih sering terjadi. 


Tremor menerus pun masih terekam, dengan amplitudo dominan meningkat dari 1 mm menjadi 1,5 mm. 


Meski kisaran amplitudo sedikit menurun, kondisi ini menunjukkan suplai energi dari dalam tubuh gunung relatif stabil.


Budi, telah menyiapkan jalur evakuasi dan melaksanakan simulasi besar-besaran di Kecamatan Sumbang. 


"Kami siaga, dan kami harap masyarakat juga selalu mengikuti informasi resmi. 


Jangan mudah percaya hoaks atau informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.


Data pada 5 Agustus 2025 juga mencatat satu kali gempa tektonik lokal yang diduga dipicu rekahan batuan akibat sesar aktif atau aktivitas vulkanik. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved