Semarang
Keisengan Supriyono Mampu Mengubah Pemukiman Kumuh di Semarang Jadi Estetik
Dengan kuas dan sisa cat seadanya, Supriyono (58) mengubah wajah kampung di pinggir rel kereta di Pendrikan Lor.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG/REZANDA AKBAR D.
KAMPUNG MURAL - Supriyono (58) sosok pemural di kampung Abimanyu V RT 5 RW 2 yang menggambar 30an tembok di kampung tersebut, menyulap daerah kumuh jadi estetik/
Tanpa banyak bicara, ia mulai menggambar tokoh pewayangan, pemandangan alam, hingga ikon budaya di setiap sudut yang bisa dijangkau kuasnya.
“Awalnya satu-dua tembok saja, tapi lama-lama hampir semua dinding diwarnai. Sekarang malah banyak orang luar datang foto-foto,” kata Aziz.
Bagi warga, karya Supriyono bukan hanya memperindah lingkungan, tetapi juga membawa semangat baru.
Kampung yang dulu sepi kini lebih hidup, bahkan menjadi spot foto yang ramai di media sosial.
Kini, kampung di tepi rel itu tak lagi identik dengan kumuh. Berkat dedikasi seorang warganya, ia menjelma menjadi galeri seni terbuka, tempat setiap warna bercerita dan setiap sapuan kuas menyimpan harapan. (Rad)
Berita Terkait
Berita Terkait:#Semarang
Dua Destinasi Baru di Kota Lama Semarang, Ada Resto Hingga Cafe |
![]() |
---|
Kisah Mukhlisno Gantungkan Harapan pada Alat Penanam Padi Baru di Tengah Krisis |
![]() |
---|
Kisah Syahrul Nelayan di Semarang Tinggalkan Solar, Gunakan Gas Melon Lebih Hemat 3 Kali Lipat |
![]() |
---|
Ini Masalah yang Paling Banyak Dilaporkan Masyarakat Semarang |
![]() |
---|
Lebih dari 8.000 Anak di Semarang Alami Caries Gigi, Ini Penjelasan Dinkes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.