Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Prada Lucky Ternyata Sempat Kabur Setelah dianiaya Senior, Ibu: Harusnya saat Itu Aku Jemput

Cerita di balik kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo setelah diaiaya para senior diungkap ibundanya.

Editor: muslimah
Via Tribun Bogor
TEWAS DIANIAYA: Cerita di balik kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo setelah diaiaya para senior diungkap ibundanya. 

TRIBUNJATENG.COM --Cerita di balik kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo setelah diaiaya para senior diungkap ibundanya.

Antara lain Prada Lucky sempat melarikan diri.

Selain itu, para senior juga menyembunyikan kondisi Prada Lucky yang sebenarnya ke orangtua.

Bahkan saat Prada Lucky Namo sudah terbaring koma di ICU, seniornya masih mengatakan kalau korban baik-baik saja.

Baca juga: Prada Lucky Ternyata Baru Masuk TNI Setelah 8 Kali Seleksi, Berakhir Tragis Tewas Dianiaya Senior

Hal ini membuat orangtua almarhum murka dan meminta para pelaku dihukum mati.

Prada Lucky Namo merupakan Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere ( Yonif TP/834/WM ).

Ia merupakan anak seorang prajurit TNI, Serma Christian Namo.

PENGANIAYA PRADA LUCKY - Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), diusung beberapa anggota TNI AD. 
PENGANIAYA PRADA LUCKY - Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), diusung beberapa anggota TNI AD.  (Pos Kupang)

Meski ayahnya seorang tentara, namun Prada Lucky Namo justru tewas di tangan seniornya.

Prada Lucky Namo disiksa hingga dilarikan ke rumah sakit bahkan harus dipasangi ventilator.

Parahnya, kondisi mengerikan yang dialami Prada Lucky Namo itu disembunyikan dari keluarganya.

Ibu Prada Lucky, Epi Seprina Mirpey awalnya mengaku kesulitan menghubungi anaknya.

Rupanya ponsel Prada Lucky dipegang oleh atasannya, Pasi Intel.

Setelah berkali-kali menghubungi atasannya, Epi pun akhirnya bisa berkomunikasi dengan Prada Lucky.

Namun saat itu ia tidak bisa melakukan video call, dan mendengar suara anaknya terdengar lemas.

"Telepon satu kali, telepon suara. 'Mama Shalom, mama beta baik-baik saja, mama apa kabar?'," kata Epi menirukan ucapan anaknya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved