Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Rektor UMP Tanam Kelapa Kopyor di Area Makam Kakek Prabowo, Sekaligus Launching 'Profesor Berdampak'

Suasana khidmat dan hangat menyelimuti area makam almarhum RM Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden Prabowo Subianto.

Editor: rival al manaf
Dok UMP
TANAM KELAPA KOPYOR - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof Jebul Suroso (kiri) memimpin kegiatan penanaman kelapa kopyor di area makam almarhum RM Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden Prabowo Subianto, di Desa Dawuhan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (9/8/2025). Momen ini juga menjadi panggung peluncuran program Profesor Berdampak. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Suasana khidmat dan hangat menyelimuti area makam almarhum RM Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden Prabowo Subianto, di Desa Dawuhan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ketika Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof. Dr. Jebul Suroso memimpin kegiatan refleksi kemerdekaan bersama para wartawan dan pegiat media sosial, Sabtu (9/8/2025). 

Acara yang dikemas secara sederhana namun penuh makna ini ditandai dengan penanaman pohon kelapa kopyor di area makam sebagai simbol keberlanjutan, ketahanan, dan kemanfaatan. 

Momen ini juga menjadi panggung peluncuran program “Profesor Berdampak”, sebuah inisiatif UMP yang mendorong para guru besar untuk menghadirkan karya dan aksi yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat. 

Dalam sambutannya, Prof. Jebul Suroso menegaskan bahwa kemerdekaan tidak hanya dimaknai sebagai lepas dari penjajahan, tetapi juga sebagai dorongan untuk terus berkontribusi bagi bangsa. 

“Kami ingin memberi pesan bahwa seorang profesor tidak boleh berhenti di gelar akademiknya. Ilmu harus berdampak, harus dirasakan oleh masyarakat. Penanaman kelapa kopyor ini adalah simbol bahwa setiap pengetahuan yang kita tanam, kelak harus berbuah manfaat,” ujarnya. 

Ia menambahkan, lokasi acara di makam kakek Presiden Prabowo Subianto dipilih untuk mengingatkan generasi muda tentang pentingnya menghormati perjuangan dan jasa para pendahulu. 

“Refleksi kemerdekaan di sini adalah bentuk penghormatan. Kita belajar bahwa kemerdekaan lahir dari pengorbanan, dan tugas kita adalah mengisinya dengan kontribusi yang memberi jejak kebaikan,” ungkapnya. 

Sementara itu, Prof. Sisunandar, peneliti dan penemu pohon Kelapa Kopyor Cungap Merah di UMP, menjelaskan bahwa kelapa kopyor yang ditanam kali ini bukan kelapa biasa. 

ZIARAH MAKAM MARGONO - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof Jebul Suroso (kedua dari kiri) berziarah di makam almarhum RM Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden Prabowo Subianto, di Desa Dawuhan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (9/8/2025). Momen ini juga menjadi panggung peluncuran program Profesor Berdampak. Ist/dok UMP 
ZIARAH MAKAM MARGONO - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof Jebul Suroso (kedua dari kiri) berziarah di makam almarhum RM Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden Prabowo Subianto, di Desa Dawuhan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (9/8/2025). Momen ini juga menjadi panggung peluncuran program Profesor Berdampak. Ist/dok UMP  (Istimewa)

“Kelapa Kopyor Cungap Merah merupakan varietas unggul yang kami kembangkan di UMP. Pohon ini memiliki produktivitas tinggi, rasa khas, dan nilai ekonomi yang luar biasa. Penanamannya di lokasi bersejarah ini diharapkan menjadi simbol sinergi antara inovasi ilmu pengetahuan dan penghormatan pada warisan sejarah,” terangnya. 

Program “Profesor Berdampak” yang diluncurkan UMP akan memuat agenda kerja nyata para profesor di berbagai bidang, mulai dari riset terapan, pemberdayaan masyarakat, hingga inovasi yang menyentuh langsung kebutuhan publik. UMP menargetkan program ini menjadi model kontribusi akademisi yang relevan dengan tantangan zaman.(*/tgr)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved