Universitas Telogorejo
Kenali Hipertensi dalam Kehamilan
Berikut essai yang disusun oleh: dr. Edi Wibowo, SpOG, dosen Universitas Telogorejo Semarang.
Hipertensi dalam kehamilan yang tidak ditangani dengan baik tidak hanya membahayakan ibu hamil, tetapi juga janin. Berikut ini adalah berbagai dampak hipertensi dalam kehamilan yang perlu diwaspadai:
- Pertumbuhan janin terhambat
Saat aliran darah ke plasenta berkurang, janin tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat dan berat badan lahir rendah.
- Kelahiran prematur
Jika kondisi hipertensi dalam kehamilan semakin memburuk, dokter akan menyarankan kelahiran bayi secara prematur dengan jalan induksi atau operasi caesar. Hal ini dilakukan untuk mencegah eklamsia dan komplikasi lainnya.
- Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah kondisi ketika plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum proses persalinan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan plasenta dan perdarahan hebat.
Penyakit kardiovaskular
Preeklamsia dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular setelah melahirkan, seperti penyakit jantung dan stroke. Risiko ini akan lebih tinggi jika ibu melahirkan secara prematur. Namun, risiko ini dapat dikurangi dengan pengobatan rutin dan gaya hidup sehat.
Selain itu, hipertensi dalam kehamilan yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati. Dalam kasus yang parah, kondisi ini juga dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.
Cara Menangani Hipertensi dalam Kehamilan
Hipertensi dalam kehamilan merupakan kondisi yang harus terus mendapat pemantauan dari dokter. Oleh karena itu, penting bagi setiap ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan sesuai jadwal. Untuk menangani kondisi hipertensi dalam kehamilan, dokter akan memberikan obat penurun tekanan darah. Obat yang dipilih dokter umumnya sudah disesuaikan dengan kondisi kehamilan agar tidak berdampak pada janin.
Saat mendapatkan pengobatan hipertensi dari dokter, ingatlah untuk mengonsumsi obat tersebut sesuai dosis dan petunjuk dokter. Jangan berhenti mengonsumsi atau mengganti dosis tanpa pengawasan dari dokter. Bumil juga dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, mengonsumsi makanan bergizi, minum jus penurun darah tinggi, istirahat cukup, dan mengelola stres dengan baik. Selain itu, hindari pula merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Agar berbagai dampak hipertensi dalam kehamilan dapat dicegah, penting bagi Bumil untuk rutin menjalani pemeriksaan ke dokter. Dengan begitu, kondisi kesehatan Bumil dan janin bisa terus terpantau.
Anda tertarik lebih jauh mengenai pengetahuan di atas? Cukup satu langkah, klik pmb.universitastelogorejo.ac.id daftarkan diri anda di jurusan Kebidanan Universitas Telogorejo Semarang, disana akan diajarkan ilmu kebidanan secara lengkap disertai praktik laboratorium dan praktik klinik yang detail, sehingga nantinya dapat mengembangkan jenis-jenis jasa yang berkaitan dengan kebidanan, dengan begitu masyarakat dengan mudah terfasilitasi dengan baik.
Universitas Telogorejo Semarang berkomitmen mendidik mahasiswa nya untuk menjadi tenaga kesehatan yang profesional dan berkarakter, sehingga dapat bersaing dan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat.
Ditunjang dengan gedung megah yang terletak di jalan Arteri Yos Sudarso/ Puri Anjasmoro dan peralatan laboratorium yang lengkap, dosen yang berkualitas serta kurikulum pendidikan terkini, menjadikan bidan-bidan lulusan Universitas Telogorejo Semarang dapat mudah bersaing menjadi enterpreneur yang handal dan berkembang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.