Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Klarifikasi Guru yang Tuduh Muridnya Mencuri di SDN 1 Lengkukai: Dikirim ke Ibu Jadi TKW

Dalam video tersebut, beberapa guru di SDN 1 Lengkukai, Kecamatan Kelumbayan Barat, terlihat menuduh seorang murid laki-laki mencuri uang temannya.

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Klarifikasi Guru yang Tuduh Muridnya Mencuri di SDN 1 Lengkukai: Dikirim ke Ibu Jadi TKW 

 

Klarifikasi Guru yang Tuduh Muridnya Mencuri di SDN 1 Lengkukai: Dikirim ke Ibu Jadi TKW

TRIBUNJATENG.COM – Sebuah video interogasi terhadap seorang siswa SD di Tanggamus, Lampung, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, beberapa guru di SDN 1 Lengkukai, Kecamatan Kelumbayan Barat, terlihat menuduh seorang murid laki-laki mencuri uang temannya.

Terdengar jelas salah satu guru mengatakan:

“Kamu gak ngaku? Emang ada setan? Soalnya orang-orang udah pada liat kamu yang ambil. Kamu masih bilang bukan, enggak.”

 

Siswa yang ditanya hanya terdiam, hingga guru tersebut melanjutkan ucapannya:

“Berarti habis ini gak usah sekolah lagi, langsung kemasin bajunya. Ini di depan guru-gurunya ini, ini dikirim ke mama kamu ya, kemasin bajunya, habis itu jangan sekolah di sini lagi ya.”

 

Dalam video lain, seorang guru perempuan bernama Dian mengaku sebagai pihak yang merekam. Ia menyebut video itu dibuat untuk dikirimkan kepada ibu sang siswa yang bekerja sebagai TKW di luar negeri, namun justru tersebar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

 “Suara yang ada di video adalah suara saya. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak sekolah atas kegaduhan ini. Saya membuat video ini tanpa paksaan, saya akhiri wassalamualaikum,” ujar Dian.


Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo, menilai ucapan guru-guru tersebut sebagai preseden buruk bagi dunia pendidikan.

“Ini sangat mempermalukan dunia pendidikan. Seharusnya guru memberikan pendidikan yang baik. Meskipun anak didik bersalah, guru harus melakukan pembinaan dengan cara mendidik, bukan interogasi yang menghakimi seolah-olah sudah bersalah,” tegasnya.

Dalam video lain, seorang guru perempuan bernama Dian mengaku sebagai pihak yang merekam. 

Menurutnya, video itu dibuat untuk dikirimkan kepada ibu siswa yang bekerja sebagai TKW di luar negeri. Namun, video itu kemudian tersebar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Suara yang ada di video adalah suara saya. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak sekolah atas kegaduhan ini. Saya membuat video ini tanpa paksaan, saya akhiri wassalamualaikum,” ujar Dian.

Deni meminta Unit PPA Polres Tanggamus segera memanggil saksi-saksi dan pihak yang diduga terlibat, termasuk pengunggah video. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum jika terbukti ada kekerasan verbal, serta kerja sama dengan Dinas PPA untuk memulihkan kondisi psikologis korban.

 “Kita minta Kapolres Tanggamus melakukan penyelidikan dan memanggil orang-orang yang terlibat dalam video tersebut pun termasuk mengunggah video tersebut,” pungkasnya.

 


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved