Demo 13 Agustus Pati
Satu Wartawan Dikabarkan Meninggal dalam Demo Pati, Ini Faktanya
Salah satu wartawan dikabarkan menjadi korban dalam aksi demo di kantor Bupati Pati, Rabu (13/8/2025).
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Salah satu wartawan dikabarkan menjadi korban dalam aksi demo di kantor Bupati Pati, Rabu (13/8/2025).
Dalam foto yang tersebar di grup Whatsapp, wartawan atas nama Lilik Yuliantoro itu pingsan.
Lilik diduga terkena gas air mata hingga pingsan.
Wajahnya juga nampak diolesi dengan odol sebagai penanganan pertama.
Kabar meninggalnya wartawan tersebut ternyata tidak benar.
Lilik saat ini dalam penanganan petugas medis.
Wartawan tersebut telah dibawa ke RSUD Soewondo oleh anggota TNI.
Dalam video terbaru, Lilik terbaring di tempat tidur dengan selang oksigen terpasang di hidung.
Namun Lilik mengaku jika kepalanya masih pusing.
"Kondisinya aku ditemani Pak TNI, kondisiku pemulihan, kepalaku masih pusing," ucap Lilik dalam rekaman suara yang diterima Tribunjateng.
Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, Rini Susilowati, juga membantah kabar tentang satu wartawan meninggal.
"Yang wartawan juga kondisinya tidak apa-apa. Hanya sempat sesak napas. Sudah dirawat dengan baik, dokter spesialis juga turun semua," kata dia.
Rini mengatakan jika ada 33 korban luka aksi unjuk rasa kali ini.
"Sampai saat ini jumlah totalnya 33 orang yang dirawat. Tapi kelihatannya ada tambahan lagi yang masuk dari rumah sakit swasta. Saya tidak tahu apakah dirawat di swasta atau dikirim ke sini, tapi di Soewondo ada 33 orang," jelas dia, Rabu (13/8/2025).
Rini mengatakan, ke-33 korban tersebut hanya mengalami luka ringan, tidak ada yang sampai fatal.
Sebelumnya, demo di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025) berlangsung ricuh.
Massa mendorong pagar kantor Bupati Pati untuk memaksa masuk.
Massa yang tersulut emosi juga membakat mobil provos Polres Grobogan.
Tak hanya itu, massa juga melempati Bupati Pati, Sudewo dengan sandal.
Aksi itu terjadi saat Sudewo menemui massa dengan menaiki mobil rantis polisi.
Demo kali ini dilakukan menyusul kebijakan Bupati Pati Sudewo terkait kenaikan pajak sebesar 250 persen.
Emosi masyarakat semakin memuncak saat Sudewo mengaku tidak takut didemo.
"Siapa yang mau menolak, saya tunggu, silakan lakukan. Bukan hanya 5.000, 50.000 orang pun saya hadapi. Saya tidak akan gentar, saya tidak akan mengubah keputusan," ucap Sudewo pada Rabu (6/8/2025).
Masyakat lalu sepakat untuk menggelar demo pada Rabu (13/8/2025).
Bahkan sebagian masyarakat mengirimkan donasi berupa air minum hingga makanan kepada para pendemo.
Meskipun kebijakan itu sudah dicabut, masa tetap menuntut Sudewo lengser.
"Bupati harus lengser, bupati lengser," ucap perwakilan massa.
"Turun, turun, turun Sudewo, turun Sudewo sekarang juga,"
"Kita di sini mengikuti tantangan Bupati Sudewo, kita datang 50.000 orang bahkan lebih, tapi kenapa Sudewo tidak menampakkan diri. Bupati pengecut," ucap massa di atas panggung.
(*)
Antisipasi Pergerakan Massa dari Semarang ke Pati, Polsek Genuk Kawal Perbatasan Semarang–Demak |
![]() |
---|
Viral Video Pendemo Bacakan Dokumen Pernyataan Atas Nama Sudewo, Benarkah Bupati Pati Sudewo Mundur? |
![]() |
---|
Dentuman Tembakan Gas Air Mata Menghujam Langit Pati, Ribuan Massa Dipukul Mundur Usai 5 Jam Aksi |
![]() |
---|
Baliho Bupati Pati Sudewo Bertulis 'Preman Arogan Penipu Rakyat' Dicopot Pendemo |
![]() |
---|
Pati Siaga Satu, 2.684 Polisi Dari 14 Polres Diterjunkan Mengamankan Demo 13 Agustus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.