Wonosobo Hebat
Wonosobo Kejar Penghargaan KKS dengan Bebas BAB Sembarangan dan Gaya Hidup Sehat Warga
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Wonosobo bersiap menjadi Kabupaten/Kota Sehat (KKS). Setelah memenuhi syarat dasar dan melalui berbagai tahapan persiapan, Wonosobo berhasil lolos verifikasi tingkat provinsi dan kini melaju ke tahap verifikasi nasional.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo, Jaelan mengungkapkan, ini merupakan kali pertama Wonosobo mengikuti ajang tersebut sejak berdirinya dua abad lalu.
“Swasti Saba kita yang hari ini adalah ikut sertaan kita yang pertama kali. Jadi sepanjang Wonosobo berusia dua abad, ini kita maju yang pertama kali,” ujarnya kepada tribunjateng.com, Rabu (13/8/2025).
Partisipasi Wonosobo dalam ajang ini tidak lepas dari keberhasilan meraih sertifikat Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan pada akhir 2023 lalu.
“Salah satu syarat dasarnya adalah kabupaten kota itu harus lolos ODF. Kalau penduduknya masih ada yang buang air besar sembarangan, berarti sudah langsung gugur,” jelasnya.
Baca juga: Anak Muda Maduretno Gairahkan Kembali Bundengan, Musik Bambu Khas Wonosobo
Setelah dinyatakan bebas ODF, Wonosobo langsung bersiap mengikuti seleksi KKS sejak awal 2024. Proses panjang ini melibatkan seluruh perangkat daerah dalam memenuhi indikator sembilan tatanan lintas sektor.
Sembilan tatanan KKS yaitu sembilan aspek yang menjadi fokus dalam upaya mewujudkan kota atau kabupaten yang bersih, nyaman, aman, dan sehat.
Kesembilan tatanan ini meliputi kehidupan masyarakat sehat dan mandiri, permukiman dan fasilitas umum, pendidikan, pasar, perkantoran dan perindustrian, pariwisata, transportasi dan tertib lalu lintas, perlindungan sosial, serta penanggulangan bencana.
Nilai di sembilan tatanan tersebut harus rata dan minimal 75 persen untuk bisa lolos. Nilai tinggi di satu tatanan tidak akan cukup jika yang lain di bawah ambang batas.
"Nilai di sembilan tatanan ini harus rata. Kalau ada yang di bawah 75 persen, ya kita nggak dapat," ucapnya.
Jaelan menyebut, dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, hanya enam yang tidak lolos. Wonosobo termasuk dalam 29 kabupaten/kota yang berhasil melaju ke tahap verifikasi lanjutan oleh tim pusat.
Tahap verifikasi nasional dilakukan melalui sistem digital, di mana semua dokumen diunggah dan ditinjau satu per satu oleh tim pusat.
Pada tahap ini, Wonosobo juga telah mengikuti klarifikasi dan konfirmasi dokumen secara langsung pada Rabu (6/8/2025).
Dari verifikasi lanjutan beberapa waktu lalu, Kabupaten Wonosobo diberi waktu dua hari untuk melengkapi data pendukung.
“Verifikasinya ngga asal juga tapi ini memang betul-betul dicek. Jadi data yang kita sajikan harus sudah terverifikasi sampai tingkat pusat,” ungkap Jaelan.
Jaelan menyebut, tidak semua indikator dapat dipenuhi sempurna. Beberapa tantangan seperti angka kematian ibu, stunting, dan peningkatan kasus DBD tahun 2024 masih menjadi catatan.
"Kematian ibu naik dari 4 kasus pada tahun 2023 menjadi 11 kasus di 2024, otomatis nilai menjadi 0.
Kemudian stunting, meskipun menurun, masih di bawah target nasional 14 persen.
Serta kasus DBD mengalami ledakan, mengikuti tren se-Jawa Tengah. Itu semua nilai udah otomatis nggak bisa ditawar lagi,” ucap Jaelan memberi contoh kasus.
Meski demikian, sejumlah indikator lain seperti pembangunan lajur sepeda, car free day, kawasan tanpa rokok, dan akses sanitasi terus digenjot. Program unggulan seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG) juga menjadi bagian dari upaya promotif.
Program unggulan dari Dinas Kesehatan seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), peningkatan cakupan imunisasi, akses air bersih, dan sanitasi lingkungan juga mendukung pencapaian KKS ini. Semua ini sejalan dengan visi Bupati dan Wakil Bupati: Adil, Makmur, Sejahtera.
Sementara dari sisi partisipasi masyarakat, Jaelan menyebut antusiasme warga sangat tinggi. Kelompok senam, kegiatan olahraga mandiri, dan Forum Kabupaten Kota Sehat menjadi motor penggerak gaya hidup sehat di masyarakat.
“Saya lihat ini, partisipasi warga itu luar biasa. Untuk hal-hal kayak gini, saya yakin. Jam berapapun di Alun-alun selalu ada masyarakat olahraga. Itu nilainya besar di tatanan hidup sehat," lanjutnya.
Verifikasi juga mencakup tinjauan fasilitas kesehatan, termasuk ketersediaan akses untuk kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas, dan kawasan tanpa rokok.
"Puskesmas, rumah sakit, dilihat sampai layanan ramah disabilitas, ibu hamil, lansia. Ada aksesibilitas, bidang miring, toilet, ruang menyusui, dan lain-lain," terangnya.
Saat ini, Kabupaten Wonosobo tinggal menunggu hasil verifikasi lanjutan pusat. Jaelan optimis, Wonosobo bisa melaju ke tahap verifikasi lapangan.
“Kalau melihat dokumen-dokumen yang sudah ada saya optimis tahun ini kita dapat, ya," katanya.
Jika terpilih, Kabupaten Wonosobo akan menjadi salah satu penerima penghargaan KKS pada 2025, sekaligus menjadi kado ulang tahun ke-200 bagi daerah ini.
Evaluasi KKS akan dilakukan dua tahun sekali. Kategori utama penghargaan ini terdiri dari tiga yaitu Padapa, Wiwerda, dan Wistara.
“Kabupaten/Kota Sehat ini memang untuk kepentingan kita, untuk kebutuhan kita. Masyarakat ayo kita ajak terus mempertahankan gaya hidup sehat, supaya tidak jatuh sakit,” tandasnya. (ima)