Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Awal Mula Fery Mulai Curiga Ade Sebagai Pembunuh Dea: Padahal Istri Saya Gak Suka

Fery mulai curiga Ade ART sebelum pembunuhan istrinya. Ada kejanggalan soal susu dan teror yang ternyata bagian rencana pelaku.

Editor: Awaliyah P
TRIBUN JABAR/DEANZA FALEVI
KEJANGGALAN - Fery suami Dea mengungkap kecurigaan terhadap Ade, ART-nya. Ia menyebut Ade diminta membeli susu, akan tetapi menurut Fery, sang istri tak suka susu. (foto kolase sumber Tribun Jabar) 

Awal Mula Fery Mulai Curiga Ade Sebagai Pembunuh Dea: Padahal Istri Saya Gak Suka

TRIBUNJATENG.COM - Fery Riyana (38) suami dari Dea mengungkap kecurigaan terhadap Ade yang tega habisi nyawa istrinya.

Kematian tragis menimpa Dea Permata Karisma (27) di rumahnya di Perumahan PJT II, Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Selasa (12/8/2025).

Tubuhnya ditemukan bersimbah darah dengan luka tusuk.

Baca juga: 5 Kasus Pembunuhan Viral: Wanita di Purwakarta Dihabisi ART hingga PNS BPS Dibunuh Rekan Kerja

Suaminya, Fery Riyana (38), masih sulit menerima kenyataan.

Lebih sulit lagi, pelaku pembunuhan diduga adalah orang yang selama ini ia percaya, Ade Mulyana (26), asisten rumah tangga mereka.

Teror Lewat Pesan dan Cerita Aneh dari Ade

Sebelum pembunuhan, Dea sering mendapat pesan singkat berisi ancaman dari nomor tak dikenal.

Ada pesan yang menuduhnya selingkuh.

Fery khawatir dan meminta Ade menjaga Dea di rumah.

Ia percaya karena Ade sudah lama bekerja membantu keluarga.

Ibunda Ade juga pernah bekerja lama untuk mereka.

Namun, Ade sering bercerita bahwa rumah diteror orang asing.

"Selain ancama lewat WhatsApp yang diterima istri saya, Ade ini juga bercerita ada orang asing datang ke rumah, terus dikejar sama dia orangnya hilang."

"Pernah juga pas ada saya di rumah, dia bilang ada orang mantau rumah, kami kejar bawa golok, tapi pas disamperin hilang atau enggak ada," kata Fery di rumah duka, Kamis (14/8/2025) dikutip dari Tribun Jabar.

 
Upaya Antisipasi Tak Menyelamatkan Dea

Fery sempat melapor ke bhabinkamtibmas.

Ia disarankan memasang CCTV dan membuat laporan resmi ke polisi.

Karena kesibukan, laporan belum dibuat. CCTV baru terpasang pada 5 Agustus 2025.

Setelah itu, teror berhenti. Tapi justru sepekan kemudian, Dea ditemukan meninggal di rumah.

 
Kejanggalan yang Memicu Kecurigaan

Pada hari kejadian, Ade menjemput Fery di kantornya.

Ia memberi kabar bahwa rumah sedang dikepung banyak orang.

"Bukannya jagain istri saya, si Ade malah jemput saya ke kantor dengan kasih kabar rumah dikepung, di situ saya masih percaya."

"Tapi mulai curiga pas Ade bilang bahwa istri saya minta dibelikan susu."

"Padahal istri saya itu enggak suka susu, kalau kopi, iya doyan," ujar Fery.

Kecurigaan itu makin kuat saat Fery tiba di rumah.

Ia menemukan Dea dalam kondisi mengenaskan.

"Banyak darah, posisi berada di lantai dan tertutup selimut dari atas hingga ke kaki, tapi wajah sudah tak terbentuk," ucapnya.

 
Polisi Masih Dalami Motif

Polisi menduga teror dan ancaman selama ini adalah bagian dari rencana Ade untuk menutupi niat jahatnya.

Motif pembunuhan masih didalami.

Fery mengaku tak pernah menyangka Ade akan berbuat sekejam itu.

Kepercayaan yang ia berikan ternyata dibalas dengan pengkhianatan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved