UKSW SALATIGA
UKSW Gelar Upacara HUT Ke-80 RI, Harmoni Nasionalisme dan Seni dalam Bingkai Indonesia Mini
UKSW kembali menghidupkan julukannya sebagai “Kampus Indonesia Mini” melalui perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa perayaan kemerdekaan sekaligus menjadi ajang penyambutan mahasiswa baru sebagai warga UKSW.
“Selamat datang para mahasiswa baru, bukan sekadar warga UKSW, tetapi sebagai creative minority yang akan mewarnai Kampus Indonesia Mini ini,” sambutnya.
Rektor Intiyas menyampaikan tiga pesan kebangsaan.
Pertama, bahwa kekayaan bangsa Indonesia harus digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat, bukan golongan tertentu.
Kedua, pentingnya menjaga ketahanan bangsa di tengah tantangan kemiskinan, ketidakmerataan ekonomi, dan perubahan peradaban akibat teknologi.
Ketiga, komitmen untuk merawat Pancasila dan kedaulatan rakyat melalui toleransi, anti perundungan, serta penguatan kebhinnekaan di lingkungan UKSW.
“Rumah UKSW terbuka lebar untuk pembelajaran yang memanusiakan manusia."
"Kita rawat kebhinnekaan ini dengan tanggung jawab, sebab dari sinilah toleransi dan persatuan bangsa dipelihara,” tegasnya.
Harmoni yang Menyatukan
Antusiasme peserta terasa dari awal hingga akhir upacara.
Kenzie Sebastian Timothy, mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (FTI) UKSW asal Serang, mengaku terkesan dengan kemeriahan yang ditampilkan.
“Tadi ada dance, saya ditarik ikut menari."
"Rasanya seru sekali, kita nari rame-rame."
"Perpaduan orkestra dengan pakaian adat menambah suasana toleransi yang tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ramanantsitoera Rojotiana Aron’ny Aina, mahasiswa asal Madagaskar, menyebut pengalaman menari bersama sebagai momen berharga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.