Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Kasus Stunting Masih Tinggi, PR Serius Pemkab Banyumas Tahun Ini

Mengacu data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting di Banyumas tercatat sebesar 19,6 persen.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
PEMKAB BANYUMAS
BAHAS STUNTING - Suasana pertemuan jajaran Tanoto Foundation dengan Bupati Banyumas, Kamis (21/8/2025), di Ruang Joko Kaiman Purwokerto. SSGI 2024 menyebut, prevalensi stunting di Banyumas tercatat sebesar 19,6 persen. 

"Kami mengapresiasi komitmen Pemkab Banyumas yang telah mengalokasikan anggaran stunting cukup tinggi." 

"Sekarang tugas kami bersama menyusun perencanaan agar anggaran itu bisa menggerakkan capaian nyata," tambah Anang.

Ketiga, kerja sama ini juga akan memperkuat pengelolaan data stunting, terutama di tingkat desa. 

Baca juga: Mahasiswa UMP Resmikan Kebun Gizi Terintegrasi di Desa Limpakuwus Banyumas

Baca juga: Pola Pikir Pragmatis Jadi Alasan Tingginya Angka Anak Tidak Sekolah di Banyumas

Menurut Anang, selama ini data masih tersebar dan belum terkelola secara optimal, padahal data sangat penting untuk menentukan arah program.

"Data jadi dasar utama merancang hingga mengembangkan program strategis."

"Kami ingin dari desa sudah ada sistem data yang rapi dan dapat digunakan pengambilan keputusan," jelasnya.

Program Prioritas Nasional

Sementara itu, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono menyambut baik kelanjutan kolaborasi ini. 

Dia menegaskan, stunting bukan semata-mata isu kesehatan, tetapi merupakan tanggung jawab moral dan sosial dalam menyiapkan generasi unggul di masa depan.

Percepatan penurunan stunting adalah program prioritas nasional yang harus dikawal bersama. 

"Kolaborasi lintas sektoral, termasuk dengan pihak swasta seperti Tanoto Foundation, sangat penting untuk keberhasilan program ini," kata Sadewo.

Sadewo juga menekankan pentingnya penguatan gerakan lokal seperti Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) yang telah diinisiasi oleh Pemkab.

"Penting melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari pemerintah, swasta, tokoh masyarakat hingga individu untuk menjadi orangtua asuh bagi anak-anak berisiko stunting." 

"Dukungan bisa dalam bentuk edukasi, bantuan nutrisi, hingga pendampingan psikososial. Ini tentang kepedulian dan keterlibatan aktif," imbuhnya. 

Pemkab Banyumas juga telah menjalankan berbagai program penanganan stunting, termasuk Rembuk Stunting yang dilaksanakan sebagai forum bersama menyusun langkah konkret dan strategis dalam menurunkan prevalensi stunting.

Dengan kerja sama yang berkelanjutan, diharapkan angka stunting di Banyumas bisa ditekan lebih jauh dalam tiga tahun ke depan. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved