Sesar Lembang Jadi Ancaman Gempa Besar di Jawa Barat, Bisa Guncang Bandung dengan Magnitudo 7,0

Sesar Lembang Jadi Ancaman Gempa Besar di Jawa Barat, Bisa Guncang Bandung dengan Magnitudo 7,0

TRIBUNJATENG.COM - Sesar Lembang kembali menjadi sorotan setelah beberapa kali aktivitas gempa dirasakan di wilayah Jawa Barat. 

Diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo M 4,9 yang memiliki parameter update menjadi M 4,7 mengguncang Bekasi dan sekitarnya kemarin malam. 

Gempa tersebut dirasakan di sekitar wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

Gempa ini terjadi kemarin malam pada Rabu (20/8/2025) pada pukul 19.52 WIB. 

Baca juga: BREAKING NEWS, Gempa M 4,9 Guncang Bekasi Malam Ini

Episenter gempa terletak pada koordinat 6,52 derajat Lintang Selatan dan 107,25 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km arah tenggara dari Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada kedalaman 10 km.

Sebagai salah satu sesar aktif yang membentang di utara Bandung, keberadaan Sesar Lembang memiliki peran penting dalam memahami potensi bencana gempa bumi di kawasan ini.

Apa Itu Sesar Lembang?

Menutip dari Wikipedia, Sesar Lembang adalah patahan aktif yang memanjang sekitar 29 km dari wilayah Padalarang, Lembang, hingga ke arah timur menuju Gunung Manglayang. 

Sesar ini terbentuk akibat pergerakan kerak bumi yang masih berlangsung hingga saat ini. 

Menurut para ahli geologi, Sesar Lembang tergolong sebagai sesar geser mengiri (sinistral strike-slip fault), yang berarti pergeserannya dominan ke arah horizontal.

Potensi Gempa dari Sesar Lembang

Penelitian Badan Geologi dan BMKG menunjukkan bahwa Sesar Lembang mampu memicu gempa bumi dengan magnitudo hingga M 6,5 – 7,0. 

Dengan kedalaman sesar yang relatif dangkal, guncangan dari gempa akibat pergerakan sesar ini bisa terasa kuat di permukaan.

Daerah yang paling berisiko terkena dampak gempa dari Sesar Lembang adalah Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Sumedang, hingga Subang. 

Wilayah ini padat penduduk, sehingga potensi kerugian bisa sangat besar jika gempa besar benar-benar terjadi.

Sementara itu, dalam data yang diperoleh alam beberapa tahun terakhir, Jawa Barat kerap diguncang gempa, baik dari aktivitas sesar lokal maupun subduksi lempeng di selatan Jawa. Misalnya:

Gempa Cianjur (2022) dengan magnitudo 5,6 yang menimbulkan kerusakan parah dan ribuan rumah hancur.

Gempa Sukabumi, Tasikmalaya, dan Garut yang berasal dari zona subduksi di selatan Jawa.

Getaran kecil di sekitar Bandung yang kerap dikaitkan dengan aktivitas Sesar Lembang.

Meski gempa-gempa tersebut berasal dari sumber berbeda, keberadaan Sesar Lembang menambah daftar panjang potensi sumber gempa di Jawa Barat.

Ancaman gempa dari Sesar Lembang bukanlah hal yang bisa diabaikan. 

Masyarakat perlu memahami risiko dan melakukan langkah mitigasi, antara lain:

1. Bangunan tahan gempa untuk rumah dan fasilitas publik.

2. Pendidikan kebencanaan agar masyarakat tahu cara evakuasi ketika gempa terjadi.

3. Pemantauan ilmiah secara berkala oleh pemerintah dan lembaga riset.

4. Dengan kesiapsiagaan yang baik, dampak bencana gempa bisa diminimalkan meskipun pergerakan sesar tidak dapat dihentikan.