Berita Jateng
Walhi Kritik Pemerintah yang Gagap Hadapi Anomali Cuaca di Pesisir Utara Jawa, 8 Orang Tewas
Anomali cuaca di pesisir utara Jawa menyebabkan 11 warga di Jawa Tengah tenggelam di laut.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Anomali cuaca di pesisir utara Jawa menyebabkan 11 warga di Jawa Tengah tenggelam di laut.
Dari belasan korban tersebut, delapan orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban lainnya masih dalam tahap pencarian.
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah menilai, peristiwa tersebut menjadi bukti pemerintah sangat lemah mengelola sistem peringatan dini yang berbasis komunitas, tata kelola pesisir yang buruk dan minimnya perlindungan sosial-ekonomi bagi nelayan kecil.
Pemerintah juga dinilai sangat gagap dalam menghadapi anomali cuaca tersebut hingga menimbulkan korban jiwa.
"Di dalam rentetan peristiwa tragis ini, sayangnya respon pemerintah masih dominan bersifat reaktif, sebatas pada evakuasi korban dan pencarian hilang," kata Deputi Direktur WALHI Jawa Tengah, Nur Colis dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).
Menurut Colis, kejadian tersebut bukan sekadar musibah laut, melainkan alarm keras bagi pemerintah, publik, dan pemangku kepentingan untuk lebih serius menanggapi anomali cuaca dan kerentanan masyarakat pesisir di tengah krisis iklim.
Kejadian ini bukan peristiwa tunggal. Dalam beberapa tahun terakhir, pola cuaca di pesisir utara Jawa kian tidak menentu.
"Musim angin baratan dan timuran yang dahulu relatif terprediksi kini berubah dengan intensitas gelombang ekstrem dan badai mendadak," ujarnya.
Dalam hal ini, kata Colis, para nelayan dan pemancing yang menggantungkan hidupnya di laut menjadi kelompok paling rentan.
"Anomali musim akibat perubahan iklim kemudian semakin mempertegas lemahnya sistem informasi, mitigasi, dan peringatan dini yang seharusnya melindungi masyarakat pesisir dari risiko bencana," paparnya.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat sistem peringatan dini yang inklusif dan berbasis komunitas.
Kemudian menyusun kebijakan perlindungan nelayan dari risiko perubahan iklim.
"Hentikan model pembangunan pesisir yang abai terhadap keselamatan ekologi dan manusia," paparnya.
Cerita Nelayan
Nelayan Tambakrejo, Tanjung Mas, Kota Semarang, Marzuki membenarkan bahwa beberapa tahun terakhir terjadi ketidakwajaran cuaca.
"Bulan Agustus seharusnya masih musim timuran. Kejadian kemarin ternyata tidak seperti biasanya," katanya.
Akibat kejadian itu, satu perahu milik nelayan di pesisir Tambak Lorok Semarang hancur dihantam gelombang, Selasa,18 Agustus 2025.
Perahu seharga Rp12 juta itu milik nelayan Romadon.
"Saya baru pulang dari melaut di perairan Morodemak ketika mau sampai dermaga Kalibanger tiba-tiba ombak besar datang disertai angin kencang sehingga perahu membentur beton dermaga," terangnya.
Kejadian serupa juga terjadi di kawasan pesisir Dusun Bedono, Sayung, Kabupaten Demak. Ada tiga perahu nelayan yang tenggelam digulung ombak pada Senin,18 Agustus 2025.
“Kejadian perahu nelayan tenggelam diawali langit mendung pekat, terus beberapa menit kemudian angin kencang dibarengi ombak besar," kata Nelayan Bedono, Saiful.
Nelayan Bedono lainnya, Soleh mengaku kaget ketika mengetahui di saat peristiwa tersebut terjadi angin dan ombak menerjang begitu besar.
“Bulan Agustus seharusnya tidak ada ombak besar. Musim timuran bukan baratan,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan, Basarnas melakukan evakuasi terhadap 11 korban tenggelam di laut Utara Jawa selama kurun waktu 18-19 Agustus 2025.
Adapun tiga korban terdiri dari dua nelayan dan satu pemancing hilang di perairan laut kawasan Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan, dan Kabupaten Jepara. Para korban ini masih dalam tahap pencarian.
Sementara delapan orang meninggal dunia terdiri dari tiga nelayan di Kendal dan lima pemancing di Kota Semarang berhasil ditemukan. (Iwn)
Baca juga: Bakti Sosial Bulanan, Kanwil Kemenkum dan DWP Jateng Berbagi Kasih di Panti Asuhan
Baca juga: BMKG Ungkap Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi Hingga September
Baca juga: Lisa Mariana Dipanggil KPK, Terseret Dugaan Korupsi Ridwan Kamil: Dulu Pacaran Transfer Transfer
Detik-detik FX Rudy Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Megawati Sempat Bilang Merasa Malu |
![]() |
---|
Jadi Plt DPD PDIP Jateng, Rudy Janji Tak Lakukan Pembantaian atau Penggusuran: Nggak Usah Khawatir |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: DPP PDI Perjuangan Tunjuk FX Hadi Rudyatmo Jadi Plt Ketua DPD Jateng |
![]() |
---|
Survei Litbang Kompas 64,6 Persen Responden Puas Dengan Kinerja Ahmad Luthfi |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pemerintah Daerah Dengan Implementasi Industri Hijau Terbaik ketiga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.