Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Sosok Jamaludin Malik Anggota DPR RI Dapil Jateng Sebut Kenaikan Tunjangan dan Gaji Tak Cukup

Di tengah hebohnya kabar kenaikan gaji dan tunjangan DPR RI, Anggota Komisi XIII DPR RI, Jamaludin Malik

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muh radlis
IST
KENAIKAN GAJI - Anggota DPR RI Jamaludin Malik terang-terangan sebut gaji dan tunjangan jadi anggota DPR RI tak cukup. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Di tengah hebohnya kabar kenaikan gaji dan tunjangan DPR RI, Anggota Komisi XIII DPR RI, Jamaludin Malik menganggap gaji yang diterima tidaklah cukup.


Pria berasal dari Daerah Pilihan (Dapil) Jawa Tengah (Jateng) II, Demak, Jepara dan Kudus ini mengatakan untuk gaji saat ini yang diterima sekiranya Rp 104 Juta perbulannya tidak cukup.


Rasa ketidak cukupi oleh pria yang terkenal dengan costum Ultramen ini, lantaran gaji maupun tunjangan yang didapatkan sebagai anggota DPR RI selalu diberikan ke masyarakat tanpa dinikamti sepeserpun.


"Jadi memang tunjangan perumahan, dari awal saya jadi DPR itu semua tunjangan itu saya selalu dibagikan ke rakyat," kata Jamaludin kepada Tribunjateng, Jumat (22/8/2025).


Dia menyampaikan setiap kegiatannya saat berada di tengah kerumunan masyarakat.


Jamaludin selalu membagikan uang dengan mudahnya kepada masyarakat.


"Saya nonton Persijap Jepara sering bagikan uang ke penonton.Setiap makan mencari tempat yang ramai, saya makan bersama rakyat ditraktir sekalian mendengarkan keluh kesah meraka," ujarnya.


Tak hanya itu, ia mengaku jika setiap harinya juga kerap membagikan beras kepada masyarakat.


Ia pun tidak terlalu mempermasalahkan dengan kegiatannya tidak sesuai dengan bidan komisinya di DPR RI.


Diketahui, Jamaludin Malik menjadi satu di antara Anggota Komisi XIII DPR RI, bidang Reformasi Regulasi dan Hak Asasi Manusia.


"Ultramen sampai sekarang masih berkeliling membagikan beras orang yang tidak mampu.Saya gunakan gaji dan tunjang, karena saya di komisi XIII bukan mengurusi sosial tapi hukum.Selama ini anggaran dari itu bukan dari negara, tapi tunjangan dan gaji saya," ujarnya.


Ia menegaskan jika selama menjadi DPR RI tidak pernah menikmati gaji yang diterima.


"Belum pernah saya nikmati gaji kurang lebih semuanya Rp 104 juta,Bahkan itu untuk kegiatan kurang segitu, karena kadang masyarakat datang membawa proposal.Malah proposal uang pribadi saya sebelum jadi DPR," ucapnya.


Pria asal Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara mengutarakan jika di bulan ini saja sudah mengabiskan ratusan juta untuk kegiatan sosial.


"Proposal 17 agustus sudah ratusan juta, saya keluarkan, dari tunjungan saya pribadi," ujarnya.


Sementara untuk mencukupi kebutuhan kesehariannya, Jamaludin masih memiliki beberapa usaha.


"Saya memiliki beberapa usaha yang menghasilkan profit, unicon biliard profit sampai Rp 30-40 juta untuk kegiatan sosial.Saya ada tambang yang dijual saat jadi DPR itu resmi," tuturnya.


Ia berpesan kepada masyarakat jika ingin menjadi penjabat harus perlu memperbaiki ekonomi terlebih dahulu sebelum mengurusi rakyat.


"Sebelum menjadi penjabat perbaiki ekonominya dulu, kalau ekonomi sudah diperbaiki, ambisi terpenuhi semua gol pribadi sudah kecukupi baru mikirin rakyat.Kalau ekonomi masih kurang, perjuang untuk rakyat tidak mungkin," tutupnya. (Ito)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved